Go-Pay menjadi layanan financial technology (fintech) pembayaran terpopuler di Indonesia sepanjang 2018. Unit usaha Gojek itu mengalahkan OVO dan TCash yang berada di posisi kedua dan ketiga menurut survei Daily Social yang melibatkan 1.419 responden.

“Di antara beberapa kategori industri digital lainnya, fintech banyak dikatakan yang paling pesat pertumbuhannya dalam beberapa tahun terakhir,” demikian dikutip dari DailySocial Fintech Report 2018, Selasa (15/1).

Rinciannya, sebanyak 79,4% responden menggunakan Go-Pay. Sementara OVO dari PT Visionet Internasional (OVO) digunakan oleh 58,4% responden dan aplikasi pembayaran milik PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), TCash mendapat 55,5% suara.

Sejauh ini, Go-Pay memiliki sekitar 240 ribu mitra. Sebanyak 35,4% atau 95 ribu di antaranya merupakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Sementara OVO mengklaim sudah menjangkau 98% wilayah di Indonesia. Apalagi OVO tersedia di 90% mal di 294 kota di Indonesia.

(Baca: Penetrasi Go-Pay Harusnya Bisa Lebih Cepat daripada Alipay)

Selain itu, aplikasi uang elektronik milik PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) dan Ant Financial (Alipay), DANA yang baru muncul pertengahan 2018 pun cukup populer. Sebanyak 34,2% responden mengenal DANA. Financial technology (fintech) pembayaran besutan Ustadz Yusuf Mansyur, PT Veritra Sentosa Internasional atau Paytren juga dikenal 19,3% responden.

Sementara di bidang fintech kredit, khususnya peer to peer lending, Modalku menjadi yang paling populer. Sebanyak 35,6% responden mengenal Modalku. Lalu, disusul oleh 29,1% mengenal Pinjam.co.id dan 18,9% mengetahui KlikACC.

Setelah itu, berturut-turut ada 18,8% responden mengenal Koinworks; 18,2% Aktivaku; 16,8% Investree; 16,8% Crowde; 14% Akseleran; dan, 12,9% mengetahui Amartha. Sementara 32,5% lainnya mengaku tidak mengetahui atau menggunakan jasa fintech peer to peer lending.

(Baca: Fintech Akulaku Dikabarkan Terima Suntikan Dana Alibaba)

Untuk fintech kredit harian atau payday loan, TunaiKita yang paling dikenal di antara 35,5% responden. Kemudian RupiahPlus, meski sempat tersandung persoalan penagihan, sebanyak 33,7% menggunakan jasa fintech ini. Lalu, disusul oleh Uang Teman 27,4% dan DanaCita 16,7%.

Dari 58,14% responden yang menggunakan jasa fintech, sebanyak 74,9% di antaranya menilai layanan fintech mudah digunakan. Alasan lain yang mendorong responden menggunakan jasa fintech adalah penggunaannya sederhana, efisiensi waktu, dan tidak perlu datang ke kantornya.