Setelah mengumumkan kerja sama dengan PT Visionet Internasional, Tokopedia mulai meminta penggunanya mengganti akun Tokocash dengan OVO. Semua saldo dan poin Tokocash akan dikonversi dengan layanan keuangan digital (financial technology/fintech) milik Grup Lippo tersebut.
Informasi terkait pergantian layanan pembayaran itu dikirim lewat surat elektronik (surel) kepada penjual dan pembeli Tokopedia. "Dulu TokoCash, Sekarang OVO! Pembayaran praktis untuk penuhi kebutuhanmu," demikian kata Tokopedia lewat surel tersebut, Minggu (4/11).
Uang pengguna yang ada di Tokocash otomatis akan berpindah ke OVO. Namun, pengguna lebih dulu harus melakukan aktivasi OVO terlebih dulu di aplikasi ataupun situs Tokopedia. Bagi yang sudah memiliki akun OVO, maka akun keduanya akan terintegrasi. "Pengguna juga tidak perlu memiliki aplikasi OVO, untuk mengaktifkan akun OVO lewat Tokopedia," demikian tertulis.
(Baca juga: Ekspansi ke Indonesia, Alipay dan WeChat Pay Bersiap Gandeng BNI)
Dengan demikian, pengguna bisa membayar melalui OVO untuk bertransaksi di Tokopedia. Uang kembali (cashback) atas berbagai promo yang diterima pun akan masuk ke OVO Cash. Selain itu, OVO point dan TokoPoints pun turut dikonversi.
Sebelumnya, COO Tokopedia Melissa Siska Juminto mengatakan, kerja sama dengan OVO ini menambah pilihan metode pembayaran bagi pengguna. Kerja sama ini akan mempermudah pengguna Tokopedia yang mencapai 80 juta pengguna per bulan.
"Bersama dengan OVO, kami tidak hanya memberi pengalaman berbelanja yang lebih nyaman, tetapi juga menyediakan opsi pembayaran yang dapat digunakan secara luas, baik secara online maupun offline," ujarnya dalam siaran pers, Rabu (31/10).
TokoCash sendiri dibekukan oleh Bank Indonesia (BI) sejak September 2017 karena belum memenuhi ketentuan bank sentral. Selain Tokopedia, perusahaan e-commerce lain yang bernasib serupa adalah Bukalapak dan Shopee. Hanya, ShopeePay milik Shopee sudah mendapat izin melalui perusahaan yang terafiliasi, PT AirPay International Indonesia.