Transaksi OVO Melesat selama Pandemi, Terbanyak dari E-Commerce

OVO
Ilustrasi, fintech pembayaran OVO. Selama pandemi corona, OVO mencatatkan adanya lonjakan transaksi, terbanyak untuk e-commerce, kuliner, dan pengiriman barang.
15/5/2020, 09.46 WIB

Startup teknologi finansial (fintech) pembayaran OVO mencatatkan peningkatan transaksi di platformnya selama pandemi virus corona (Covid-19). Transaksi paling pesat tercatat pada layanan e-commerce, kuliner, dan pengiriman barang.

Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra mengatakan, selama pandemi corona, transaksi online di platformnya mengalami peningkatan karena orang cenderung memilih tidak keluar rumah. Bahkan, untuk e-commerce peningkatan transaksinya bisa lebih dari 100%.

"E-commerce naik pesat, food, dan delivery juga, itu konsekuensi dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)," kata Karaniya, melalui video conference, Kamis (14/5).

Menurutnya, lonjakan transaksi melalui platform digital dipandang sebagai penegasan, bahwa pembayaran dan layanan keuangan digital memegang peranan penting menjaga laju aktivitas perekonomian masyarakat di saat krisis, seperti pandemi covid-19 sekarang.

Salah satu contoh peningkatan transaksi adalah, melonjaknya pembelian kopi melalui OVO. Selama sebulan pemberlakuan work from home (WFH), antrean kasir pembelian kopi melalui OVO dikatakan setara dengan 8.000 lapangan sepak bola.

"Ternyata kebiasaan pengguna membeli kopi tetap tidak bisa lepas dari kehidupan masyarakat sehari-hari," ujar Head of Public Relations OVO Sinta Setyaningsih, dalam siaran pers, Senin (11/5).

(Baca: Sebulan WFH, Antrean Transaksi Kopi OVO Setara 8 Ribu Lapangan Bola)

Selain itu, terlihat pula lonjakan pembelian paket data melalui platform OVO, yang dilaporkan dapat digunakan untuk  video call selama lebih dari 30 juta jam. Kemudian transaksi dari edukasi online meningkat hingga tiga kali lipat.

Transaksi top-up saldo OVO Cash juga meningkat, yang diakumulasi, nilainya bisa digunakan untuk membeli hand sanitizer untuk seluruh penduduk Indonesia.

Perusahaan juga mencatat, ada penggunaan baru pada sektor-sektor yang belum terjamah. Seperti donasi atau perniagaan di platform-platform digital, YouTube, Facebook, maupun Twitter, pembayarannya melalui OVO.

Untuk donasi sendiri, OVO juga menyediakan layanan pembayaran saweran online untuk pertunjukan seni, yang dinamakan OVO KolaborArtsy. Melalui fitur ini, setiap pertunjukan seni yang ditayangkan di YouTube atau Instagram, akan ada tautan uniform resource locaton (URL). Pengguna tinggal klik URL dan bisa menyebarkannya di media sosial.

Hingga saat ini, OVO telah memiliki lebih dari 600.000 merchant di 373 kota di Indonesia. Platform pembayaran digital ini telah diunduh oleh 115 juta perangkat dan bisa digunakan untuk mengakses pembayaran, transfer, top-up dan tarik dana, serta manajemen aset dan investasi.

(Baca: Kumpulkan Rp 2,5 Miliar, Program Berbagi THR OVO Terus Berlanjut)

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan