Didukung Dua Bank Besar AS, Harga Bitcoin Diramal Rp 1,1 Miliar

Wikimedia
Ilustrasi bitcoin
5/4/2021, 18.16 WIB

Bank asal Amerika Serikat (AS) Goldman Sachs dan Morgan Stanley berencana menawarkan investasi mata uang kripto (cryptocurrency). Hal ini diperkirakan mendongkrak harga bitcoin hingga US$ 80 ribu atau sekitar Rp 1,1 miliar per koin dalam waktu dekat.

Trader Analysis Tokocrypto Afid Sugiono mengatakan, ketertarikan kedua perusahaan itu membawa angin segar bagi pasar aset kripto. "Masuknya Morgan Stanley dan Goldman Sachs akan menambah kepercayaan diri mata uang kripto untuk terus meningkat pada tahun ini," katanya kepada Katadata.co.id, Senin (5/4).

Ia pun memperkirakan harga bitcoin terus melonjak. “Kami memprediksi bisa mencapai US$ 80 ribu per koin dalam waktu dekat," ujar dia.

Sebelum Morgan Stanley dan Goldman Sachs, beberapa institusi masak ke pasar cryptocurrency. Mereka di antaranya MicroStrategy, yang rajin menabung bitcoin sejak tahun lalu.

Kemudian PayPal yang mengadopsi bitcoin untuk pembayaran dan instrumen investasi. Lalu produsen mobil listrik asal AS, Tesla yang membeli aset kripto itu US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 21 triliun pada awal tahun ini.

"Bahkan, imbas Tesla, harga bitcoin naik sekitar 14% saat itu," kata Afid.

Sebelumnya, ahli strategi JP Morgan memperkirakan harga bitcoin US$ 130 ribu atau Rp 1,8 miliar per koin.

Selain bitcoin, harga ethereum terdongkrak di tengah banyaknya korporasi yang masuk ke pasar cryptocurrency. Bahkan, berdasarkan data Coindesk, harganya menyentuh rekor US$ 2.074 atau Rp 30 juta pada akhir pekan lalu (2/4).

CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, harga ethereum naik tiga kali lipat sejak awal 2021 (year to date/ytd). Jika dibandingkan awal April 2020 yang hanya Rp 2 juta, kenaikannya sekitar 15 kali lipat.

Oscar memprediksi, kenaikan harga etherium terus berlanjut pada beberapa bulan ke depan. Ini karena korporasi masuk ke pasar mata uang kripto.

Visa misalnya, memfasilitasi fitur berbasis blockchain dan ethereum. Perusahaan keuangan ini juga menggarap program untuk penyelesaian transaksi dalam stablecoin USD Coin (USDC) melalui jaringan ethereum dan mitranya Crypto.com.

“Visa yang membangun jaringan membuat harga ethereum meningkat dan menembus rekor Rp 30 juta," kata Oscar dalam siaran pers, Minggu (4/4).

Sebelumnya, Morgan Stanley dan Goldman Sachs juga menyampaikan rencananya menawarkan investasi cryptocurrency seperti bitcoin dan ethereum. Bank investasi, Morgan Stanley memperbarui prospektus beberapa dana institusional untuk mencerminkan potensi eksposur ke bitcoin melalui Grayscale dan cash-settled futures atau kontrak berjangka yang diselesaikan secara tunai.

Grayscale adalah perusahaan manajemen investasi yang mengelola dana amanah (trust fund) cryptocurrency seperti ethereum. Sedangkan cash-settled futures yakni metode penyelesaian yang digunakan dalam kontrak berjangka dan opsi tertentu.

Dalam pengajuan kepada U.S. Securities and Exchange Commission atau SEC pada Rabu lalu (31/3), Morgan Stanley menyatakan telah memperbarui bagian ‘Kebijakan dan Strategi Investasi’ untuk 12 portofolio institusional. “Ini memungkinkan Morgan Stanley Institutional Fund, Inc. menambahkan bitcoin ke beberapa portofolio melalui Grayscale Bitcoin Trust dan cash-settled futures,” demikian dikutip dari Coin Telegraph, pekan lalu (2/4).

Sedangkan Goldman Sachs berencana menawarkan sarana investasi pertama untuk bitcoin dan aset digital lain kepada klien. Kepala global aset digital untuk divisi manajemen kekayaan pribadi Goldman Mary Rich mengatakan, produk ini akan tersedia pada kuartal II.

″Kami bekerja sama dengan tim di seluruh perusahaan untuk mencari cara menawarkan akses yang bijaksana dan sesuai ke ekosistem, untuk klien kekayaan pribadi. Ini sesuatu yang kami harapkan dapat ditawarkan dalam waktu dekat,” kata Mary dikutip dari CNBC Internasional, pekan lalu (31/3).

Produk yang ditawarkan baik cryptocurrency langsung, turunannya, maupun sarana investasi tradisional.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan