GoTo: Fakta tentang GoTo dan Pernyataan Para Petinggi Grup GoTo

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
Mitra layanan ojek daring Gojek menunjukkan logo merger perusahaan Gojek dan Tokopedia.
Penulis: Siti Nur Aeni
2/7/2021, 15.50 WIB

GoTo sempat menjadi tranding di twitter, juga perbincangan hangat di media sosial lainnya. GoTo adalah perusahaan Indonesia hasil merger atau gabungan dari startup besar Gojek dan Tokopedia. Keduanya resmi bergabung dan mengumumkannya ke khalayak ramai pada 17 Mei 2021 di Jakarta.

Bergabungnya unicorn terbesar di Indonesia ini memang menghebohkan banyak pihak. Setelah merger, valuasi dari kedunya menjadi begitu tinggi, mencapai US$ 18 miliar. Nilai tersebut didapatkan dari hasil putaran dana milik Gojek pada 2019 dan Tokopedia di awal 2020.

Bahkan CB Insights memperkirakan nilai valuasi tersebut akan terus meningkat hingga mencapai US$ 40 miliar setelah bergabung.

Fakta tentang GoTo

Dilansir dari laman resmi milik Tokopedia, terdapat beberapa fakta menarik tentang perusahaan rintisan tersebut, di antaranya:

  1. GoTo memberikan kombinasi layanan e-commercer, on-demand, serta layanan keuangan dan pembayaran pertama di Asia.
  2. Ekosistem GoTo grup mewakili 2 % dari total Produk Domestik Bruto atau PDB Indonesia dan berkembang melayanan 270 juta konsumen di Indonesia, serta pasar negara berkembang di Asia Tenggara.
  3. GoTo memberikan peluang lebih banyak untuk menjadi mitra driver, UMKM, atau bentuk wirausaha lainnya.
  4. GoTo menjadi gabungan usaha terbesar yang pernah ada di negeri ini dan menjadi kombinasi terbesar antara dua perusahaan berbasis internet dan layanan media di wilayah Asia.
  5. Investor utama yang dimiliki oleh Gojek dan Tokopeda di antaranya Alibaba Group, Astra Internasional, BlackRock, Capital Group, DST, Facebook, Google, JD.com, KKR, Nortstar, Pacific Century Group, PayPal, Provident, Sequoia Capital, SoftBank Vision Fun 1, Telkomsel, Temasek, Tencent, Visam dan Warburg Puncus.
  6. GoTo Grup telah memiliki total Gross Transaction Value (GTV) secara grup lebih dari US$ 22 miliar pada 2020, memiliki lebih dari 1,8 miliar transaksi pada 2020, lebih dari 2 juta mitra driver yang terdaftar per Desember 2020, lebih dari 11 juta mitra usaha atau merchant per Desember 2020, lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan, dan berkontribusi 2 persen pada total PDB Indonesia.

Pernyataan Petinggi GoTo

GoTo hadir dengan harapan bisa membangkitkan semangat untuk melaju dan meningkatkan perekonomian negara. Serta menjadi pelopor untuk lahirnya perusahaan rintisan lainnya di Indoneisa. Walaupun GoTo sempat dikhawatirkan terlalu memonopoli pasar, kehadiran perusahaan ini malah memicu optimisme baru di perekonomian Indonesia yang sedang terpuruk karena pandemi Covid-19.

Dalam laman resmi Tokopedia, beberapa petinggi sekaligus otak di balik lahirnya GoTo memberikan pernyataan mengenai perusahaan rintisan yang mereka bangun. Seperti Andre Soelistyo yang merupakan CEO GoTo mengatakan bahwa GoTo diharapkan dapat mendorong inklusi keuangan di Indonesia dan di Asia Tenggara.

Kehadiran GoTo juga bisa menjadi keuntungan tersendiri bagi para driver dan penjual serta mitra merchant. Pasalnya, para driver tersebut berpeluang untuk mendapatkan pendapatan yang lebih banyak dari hasil pengiriman pesanan pengguna Tokopedia.

Penjual dan mitra merchant juga dapat memperoleh manfaat serta kesempatan untuk terus meningkatkan usaha yang dimilikinya. Andre juga menambahkan bahwa Grup GoTo memberikan banyak solusi serta kemudahan untuk keseharian pada customer-nya.

Patrick Cao, Presiden GoTo juga menyebutkan bhawa kontribusi GoTo Grup dapat menciptakan banyak lapangan kerja dan berpeluang untuk memperoleh penghasilan lebih seiring dengan berkembangnya bisnis tersebut. GoTo mengkombinasikan volume dan frekuensi tinggi dari Gojek dengan platform Tokopedia yang memiliki frekuensi medium, akan tetapi nilai transaksinya tinggi. Kombinasi tersebut yang membuat bisnis dari GoTo menjadi lebih beragam, stabil, dan berkelanjutan.

Pada kesempatan yang sama, William Tanuwijaya selaku Co-Founder dan CEO dari Tokopedia menyampaikan bahwa Grup GoTo menjadi bukti bahwa bangsa Indonesia mampu bermimpi dan mampu untuk mewujudkannya. Mereka memiliki misi untuk menciptakan dampak sosial yang baik serta memberikan kesempatan kepada para pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya besama GoTo. Harapannya, GoTo bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi digital dan memberikan kemudahan kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Kevin Aluwi CEO dan CO-Founder Gojek berkata bahwa GoTo meerupakan kombinasi dari dua perusahaan yang memiliki tujuan sama yakni memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen yang didukung dengan jaringan mobilitas tercepat dan terbesar dari mitra driver dan merchant yang dimilikinya. GoTo memiliki posisi kuat untuk memenuhi banyak kebutuhan sehari-hari konsumen.

GoTo menjadi bentuk optimisme dari anak bangsa untuk terus berkarya dan memberikan yang terbaik. Walaupun belum sempurna, namun hadirnya grup ini bisa menjadi pemicu lahirnya perusahaan rintisan serupa yang bisa bersaing di dunia internasional.