Sukses ke Luar Angkasa, 17 Karyawan Jeff Bezos 'Dibajak' Elon Musk

Instagram/@jeffbezos
Pendiri Amazon, Jeff Bezos.
Editor: Lavinda
23/8/2021, 10.55 WIB

Perusahaan ruang angkasa milik miliarder Jeff Bezos, Blue Origin telah kehilangan 17 karyawan karena pindah ke perusahaan ruang angkasa milik miliarder Elon Musk, SpaceX. Padahal, sebelumnya Jeff Bezos telah berhasil terbang ke luar angkasa dan berambisi meluncurkan bisnis wisata luar angkasa lewat Blue Origin.

Sebanyak 17 karyawan yang keluar dari Blue Origin itu terdiri dari, eksekutif hingga engineer senior. Diantara 17 karyawan yang keluar bahkan merupakan penanggung jawab roket New Shepard. Roket tersebut yang digunakan Jeff Bezos saat terbang ke luar angkasa.

Sejumlah karyawan yang keluar itu antara lain, senior vice president untuk New Shepard Steve Bennett, chief of mission assurance Jeff Ashby, national security sales director Scott Jacobs, senior director untuk New Glenn Bob Ess, first stage senior director untuk New Glenn Tod Byquist, serta senior finance manager untuk New Glenn Bill Scammell.

Mengutip Business Insider, seorang engineer utama Blue Origin juga termasuk yang keluar. "Sedangkan, engineer utama itu malah bergabung dengan SpaceX milik Elon Musk," demikian dikutip dari Business Insider pada Minggu (22/8).

Meski begitu, tidak jelas alasan sebanyak 17 karyawan itu memilih keluar dari Blue Origin. Hanya saja, mengacu ulasan di situs tenaga kerja Glasdoor, sejumlah karyawan mengaku kecewa terhadap manajemen serta struktur birokrasi yang lambat di Blue Origin.

Di sisi lain, Blue Origin juga menanggapi bahwa sebenarnya perusahaan telah berkembang pesat. Adanya sejumlah karyawan yang keluar tidak berdampak besar kepada perusahaan.

Sedangkan, banyak karyawan juga yang sudah bergabung dengan perusahaan dalam beberapa tahun terakhir. "Ada sekitar 1.500 karyawan yang bergabung sejak awal 2020," kata juru bicara Blue Origin dikutip dari CNBC Internasional pada Jumat (20/8). "Faktanya, kami telah tumbuh hampir empat kali lipat selama tiga tahun terakhir."

Keluarnya 17 karyawan Blue Origin ini seiring dengan terpilihnya pesaing Blue Origin, SpaceX dalam kontrak pendaratan bulan senilai US$ 2,9 miliar dari Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat alias NASA. Namun, Blue Origin kemudian menggugat pemerintah Amerika Serikat (AS) atas kontrak itu. 

Alhasil, NASA pun sepakat untuk menghentikan sementara pekerjaan kontrak pendaratan bulan tersebut. "Dihentikan sementara hingga 1 November 2021," ujar NASA dikutip dari Reuters, Jumat (20/8).

Keluarnya 17 karyawan Blue Origin juga terjadi seiring dengan upaya Jeff Bezos untuk meluncurkan layanan wisata ruang angkasa melalui Blue Origin. 

Setelah berhasil terbang ke luar angkasa menggunakan roket New Shepard dari Blue Origin, orang terkaya di dunia itu memang berambisi untuk mengembangkan wisata luar angkasa meski dikritik banyak pihak. Bezos akan merancang Blue Origin sedemikian rupa untuk wisata luar angkasa, bersaing dengan SpaceX dan Virgin Galactic Holdings.

Blue Origin sendiri telah mempersiapkan misi penerbangan luar angkasa dengan mensyaratkan penumpang memiliki tinggi 5-6 kaki dengan berat 110-223 pon. Syarat lainnya, calon penumpang mesti bisa menaiki tujuh anak tangga di menara peluncuran dalam waktu kurang dari 90 detik. Kemudian, calon penumpang mesti bisa terbang selama 90 menit tanpa ke toilet.

Perusahaan tersebut juga tengah mempersiapkan kisaran harga bagi calon penumpang yang berminat. Untuk harga tiket reguler dengan roket New Shepard, mereka mematok tarif US$ 250 ribu atau Rp 3,62 miliar per kursi. 

Meski begitu, ada beberapa pihak yang mengkritik misi wisata luar angkasa ini. Politisi AS Bernie Sanders misalnya mengatakan bahwa wisata luar angkasa merupakan wahana kegembiraan yang hanya diperuntukkan bagi orang super kaya. 

Ia mengatakan, dibandingkan misi wisata luar angkasa, uang itu bisa dihabiskan untuk kenaikan gaji karyawan atau memerangi perubahan iklim. "Di bumi, di negara terkaya di planet ini, setengah dari penduduk dunia hidup dari gaji dan orang-orang berjuang untuk memberi makan diri mereka sendiri," katanya dikutip dari Twitter resmi Barnie Sanders @BarnieSanders pada Juli lalu (11/7).

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan