Bank Mandiri dan BRI menyuntik modal startup teknologi keuangan, Ayoconnect dalam putaran pendanaan seri B, melalui anak usaha. Perusahaan rintisan ini memperoleh investasi US$ 10 juta atau Rp 143 miliar.
BRI masuk melalui BRI Ventures, sementara Bank Mandiri lewat Mandiri Capital. Investor lain yang berpartisipasi yakni Patamar Capital, perusahaan internet Kakaku.com, Inc. Brama One Ventures, Finch Capital, dan Amand Ventures.
Selain itu, ada beberapa tokoh yang bergabung investor individu atau angel investor yaitu Ilham Akbar Habibie, eks-Goldman Sachs Paul Bernard, Jeff Lin dari iGlobe Partners, serta sejumlah petinggi dari institusi keuangan lain.
Co-Founder sekaligus CEO Ayoconnect Jakob Rost mengatakan, dana segar tersebut akan digunakan untuk mendorong pertumbuhan bisnis, perekrutan, serta pengembangan produk. Utamanya, untuk membangun industri antarmuka pemrograman aplikasi alias Application Programming Interface (API) di Indonesia.
“Kami akan membangun lapisan infrastruktur yang memungkinkan interoperabilitas antara berbagai perusahaan Indonesia penyedia jasa keuangan, seperti institusi keuangan, fintech dan startup," kata Jakob dalam siaran pers, Rabu (1/9).
API merupakan perangkat lunak yang mengizinkan dua aplikasi terhubung satu sama lain. Integrasi dinilai bisa mengatasi margin keuntungan rendah dan tingginya biaya overhead bagi mitra pembayaran. Selain itu, dapat memastikan standardisasi, pengembangan jaringan, dan kesuksesan transaksi oleh kedua belah pihak.
Ayoconnect menghubungkan informasi finansial dari sejumlah titik pengumpulan data, sehingga mitranya dapat berfokus melayani konsumen.
Startup itu menghubungkan perusahaan penyedia layanan listrik, air, telekomunikasi, institusi pendidikan, dan lainnya, dengan mitra pembayaran online dan offline (O2O) seperti Indomaret, Pos Indonesia, dan sejumlah institusi keuangan.
Perusahaan yang sebelumnya bernama Ayopop itu menawarkan lebih dari 2.500 produk tagihan dari 20 kategori.
Ayoconnect telah memproses lebih dari 40 juta pembayaran melalui 600 perusahaan penyedia tagihan dan 40 mitra pembayaran per bulan lalu. Beberapa korporasi yang digaet seperti DANA, LinkAja, Pos Indonesia, BRI, Bank Permata, Bukalapak, Lazada, dan Pegadaian.
Jumlah transaksi perusahaan juga meningkat 400% selama semester I 2020.
CEO Mandiri Capital Indonesia Eddi Danusaputro mengatakan, Ayoconnect dinilai memiliki kesamaan visi yang sama dengan perusahaan dalam menumbuhkan sektor open banking di Tanah Air. "Mereka juga mempunyai pengalaman dalam menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan terkemuka," kata Eddi.
Sebelumnya, CEO BRI Ventures Nicko Widjaja mengungkapkan bahwa teknologi pembayaran tagihan berperan penting dalam berbagai industri vertikal yang belum terlayani. Selain itu, ada kesempatan perkembangan yang besar dalam digitalisasi pada sektor-sektor tersebut.
“Kami melihat adanya nilai yang baik dalam Ayoconnect untuk melayani emerging ekosistem dengan bekerja sama dengan perusahaan penyedia tagihan, agregator, dan mitra pembayaran. Jaringan terbuka mereka memungkinkan akselerasi produk digital dalam ekosistem fintech Indonesia dalam beberapa tahun ke depan,” katanya.