Startup Indonesia, Fuse masuk daftar 100 teknologi asuransi (insurtech) terbaik dunia atau The World's Top 100 Insurtechs 2021 versi Ernst & Young dan Sønr Global. Perusahaan lain yang masuk yakni raksasa asuransi Cina ZhongAn dan PingAn, serta FWD.
Fuse menjadi satu-satunya perwakilan dari Indonesia. “Kebanggaan bagi kami dapat menjadi satu-satunya insurtech asal Indonesia, dan salah satu dari dua di Asia Tenggara, yang masuk daftar 100 insurtech terbaik dunia,” kata CEO Fuse Andy Yeung dalam keterangan pers, Jumat (26/11).
Sønr Global merupakan platform marketing intelligence khusus industri asuransi. Tim Sønr meneliti dan menganalisis puluhan ribu perusahaan di seluruh dunia dalam menyusun daftar The World's Top 100 Insurtechs 2021.
Puluhan ribu perusahaan yang dianalisis kemudian dinilai oleh pakar industri asuransi kelas dunia. Insurtech yang masuk dalam daftar dianggap sukses dan menjadi pelopor perubahan positif di industri asuransi.
Fuse menempati peringkat ke-65. Sedangkan daftar perusahaan lainnya dapat dilihat pada Bagan di bawah ini:
Dalam ulasan Sønr, Fuse merupakan platform insurtech yang mendistribusikan produk dari berbagai perusahaan asuransi menggunakan beragam kanal distribusi dan partner. Bisnis model Fuse diklaim paling komprehensif untuk memasarkan produk asuransi, yakni:
- Model agent partners di aplikasi Fuse Pro
- B2C comparison menggunakan portal pembanding asuransi Cekpremi.com
- Model financial institute dengan menjalin kemitraan dengan institusi perbankan dan multifinance
- Model asuransi mikro
"Kami akan melakukan yang terbaik untuk terus mengembangkan platform teknologi guna membantu perusahaan asuransi dan agen/partner mendistribusikan produk asuransi,” kata Andy.
Ia juga menyampaikan, industri asuransi punya potensi besar untuk berkembang. Mengacu pada data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terdapat 97% orang Indonesia yang belum terproteksi karena kurangnya kepercayaan pada sistem yang ada saat ini.
Andy mencatat, kesenjangan juga terjadi dalam penerapan teknologi di perusahaan asuransi Indonesia. Ini meliputi sulitnya akses dan pengembangan produk asuransi.
"Mengacu pada pertumbuhan bisnis kami selama beberapa tahun terakhir, platform teknologi yang dibangun Fuse terbukti meningkatkan minat dan penjualan produk asuransi,” ujar dia.
Ia mengklaim, ukuran pendapatan premi bruto (gross written premium/ GWP) dan company valuation Fuse termasuk yang terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara.
Tahun lalu, Fuse membukukan GWP Rp 720 miliar. “Pada kuartal III ini, GWP Fuse lebih dari Rp 1 triliun," kata Andy.