Harga kripto kompak melorot pada perdagangan hari ini (4/3). Harga ethereum anjlok 6,18% dan bitcoin 4,72% dalam 24 jam terakhir berdasarkan data CoinDesk, per Pukul 12.20 WIB pada Jumat (4/3).
Uang kripto lainnya juga mengalami penurunan harga yakni XRP 3,87%, solana 7,49%, dogecoin 5,04%, cardano 5,28%, dan polkadot 4,91%. Kemudian shiba inu 4,47%, decentraland 5,51%, dan the sandbox 5,39%.
Namun, analis menilai bahwa harga kripto berpotensi menguat di tengah konflik Rusia dan Ukraina. Sebab, invasi ini membuat harga minyak mentah naik menjadi lebih dari US$ 115 per barel atau tertinggi sejak 2008.
Bitcoin bahkan dinilai bisa menjadi lindung nilai dari inflasi. "Saya bertanya-tanya apakah bitcoin mulai menunjukkan tanda-tanda pertama jatuh tempo sebagai tempat berlindung yang aman," kata analis di Quantum Economics Jason Deane dikutip dari Coindesk, Jumat (4/3).
"Jika demikian, ini bisa, secara teoritis, menjadi hasil positif untuk aset tersebut,” tambah Deane.
Bitcoin mengalami minggu terbaiknya sejauh ini pada 2022. Harganya menjadi US$ 40 ribu pada akhir bulan lalu, setelah berita invasi Rusia ke Ukraina.
Akan tetapi, harga minyak yang tinggi dinilai memberi bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed alasan tambahan untuk khawatir tentang inflasi. Ini memungkinkan mereka memperketat kebijakan moneter dari kondisi yang sangat longgar saat ini.
Dalam beberapa bulan terakhir, bitcoin jatuh sebagai tanggapan atas pengumuman hawkish dari The Fed.
Pada Rabu (2/3), Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan dalam pidato di hadapan Komite Jasa Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat, bahwa ia memperkirakan bank sentral menaikkan suku bunga 0,25 poin pada pertemuan rutin akhir bulan ini.
Powell mengatakan, inflasi yang tinggi, pasar tenaga kerja yang ketat, dan permintaan ekonomi yang kuat menjadi alasan The Fed perlu mulai mengetatkan kebijakan moneter.
Dia tidak secara langsung membahas harga minyak saat itu.
“Kami pikir perang Rusia-Ukraina akan mengintensifkan tekanan inflasi global dan AS dengan mendorong harga minyak dan gas,” Kepala Ekonom di Fitch Brian Coulton.
Coulton mengatakan, banyak ekonom berfokus pada inflasi inti yang mengecualikan dampak harga makanan dan energi yang bergejolak. “Kejutan utama inflasi penting jika terus terjadi,” kata dia.
Hal itu dinilai sebagai fakta bahwa bitcoin belum berfungsi sebagai lindung nilai terhadap inflasi. “Untuk kripto, volatilitas dan ketidakpastian peraturan serta perubahan yang tidak terduga merusak kemanjuran terhadap inflasi, minyak, atau kelemahan ekonomi,” kata Kepala Penelitian Investasi di Nationwide Mark Hackett.