Harga kripto Terra Luna anjlok 98% dalam sehari menjadi Rp 111 per Pukul 10.34 WIB. Penurunan drastis harga cryptocurrency bahkan disoroti oleh Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen.

Terra Luna merupakan proyek berbasis blockchain yang dikembangkan oleh Terra Labs di Korea Selatan. Blockchain Terra bertujuan melacak nilai dolar AS. Koinnya disebut stablecoin, seperti Tether dan USDC.

Terra memiliki tujuan mendukung sistem pembayaran global dengan settlement cepat dan terjangkau seperti Alipay di Blockchain.

Berbeda dengan aset kripto lain, Terra tidak memiliki uang tunai dan aset lain yang disimpan sebagai cadangan untuk mendukung token.

Terra Luna berperan untuk menstabilkan harga dari Terra stablecoin dan mengurangi volatilitas pasar. Ketika stablecoin turun, maka Terra Luna akan dijual atau dibakar alias dihancurkan. Ini untuk menstabilkan harga.

Salah satu Terra stablecoin yang populer yakni TerraUSD, dengan kode perdagangan UST. Kripto UST bergantung pada manajemen perdagangan dan perbendaharaan untuk mempertahankan nilai.

Yellen mengatakan, kesengsaraan cryptocurrency stablecoin itu menggarisbawahi risiko terkait aset digital. Menurutnya, kejatuhan harga Terra Luna yang spektakuler menunjukkan ‘bahaya’ token digital untuk dipatok dengan dolar AS.

Departemen Keuangan Amerika juga tengah mengkaji masalah tersebut. Selain itu, Janet Yellen mengungkapkan potensi pembuatan peraturan baru.

"Saya tidak akan menggolongkannya (penurunan harga) pada skala ini sebagai ancaman nyata terhadap stabilitas keuangan," kata Yellen kepada anggota parlemen di Komite Jasa Keuangan parlemen, dikutip dari Bloomberg, Jumat (13/5).

Halaman: