Samsung Electronics menggandeng University of California, Santa Barbara (UCSB) untuk menguji coba jaringan internet generasi keenam alias 6G. Hasilnya, kecepatan unduh hingga 6,2 Gigabita per detik (Gbps).
Spektrum frekuensi yang digunakan yakni 140 Gigahertz (GHz) atau masuk kategori Terahertz (Thz). “Kami yakin spektrum THz akan menjadi pendorong teknologi 6G,” kata Senior Vice President Samsung Research Sunghyun Choi dikutip dari blog Samsung, Kamis (17/6).
Frekuensi THz mencakup sejumlah besar spektrum, dengan lebar pita puluhan GHz. Sunghyun mengatakan, ini berpotensi menyediakan sarana untuk mendukung kecepatan 6G yang bisa mencapai 50 kali dibandingkan 5G.
Keterlambatan pengiriman data atau latensi 6G juga sepersepuluh dibandingkan 5G. Kecepatan yang tinggi dan latensi yang rendah ini memungkinkan pengguna menikmati layanan seperti extended reality (XR) dan hologram seluler dengan lebih baik.
Perusahaan Korea Selatan itu menguji coba 6G menggunakan modul pemancar dan transmiter array bertahap 16 saluran. Perangkat itu digerakkan oleh complementary metal-oxide-semiconductor (CMOS) radio frequency integrated circuits (RFIC) dan unit pita dasar untuk memproses sinyal dengan bandwidth 2 GHz dan beamforming adaptif cepat.
Pengujian dilakukan pada jarak 15 meter. Hasilnya, kecepatan 6G mencapai 6,2 Gbps. “Demonstrasi ini dapat menjadi tonggak utama dalam mengeksplorasi kelayakan penggunaan spektrum THz untuk 6G,” ujar Sunghyun.
Profesor Teknik Elektro dan Komputer UCSB Mark Rodwell merupakan yang pertama kali mengembangkan RFIC pemancar dan penerima 140 GHz pada 2017. Ini sebagai bagian dari program yang disponsori oleh National Science Foundation (NSF) Amerika Serikat (AS).
“Kami membawa pengetahuan tentang teknologi mmWave canggih, khususnya spektrum THz di atas 100GHz. Ini berfokus pada perangkat dan sirkuit terpadu. Sedangkan Samsung menyediakan keahlian bidang sistem nirkabel dan jaringan seluler,” kata Mark.