Apple mempercepat rencana pemindahan sebagian besar produksi iPhone untuk pasar Amerika Serikat dari Cina ke India, yakni menjadi akhir 2026. Langkah ini bertujuan mengantisipasi dampak dari penetapan tarif impor.

Perusahaan menjual lebih dari 60 juta unit iPhone setiap tahunnya di Amerika. Sekitar 80% di antaranya masih diproduksi di Cina. 

Presiden Amerika Donald Trump mengenakan tarif impor 245% atas barang-barang impor dari Cina. Beijing menerapkan tarif 125% terhadap produk-produk AS.

Sumber internal Apple menyampaikan perusahaan dalam pembicaraan mendesak dengan dua mitra manufaktur yakni Foxconn dan Tata Group, untuk mempercepat transisi. 

Dikutip dari Reuters, Apple dan Foxconn belum memberikan komentar resmi terkait hal itu, sementara Tata memilih untuk tidak berkomentar.

Pemerintahan India di bawah Perdana Menteri Narendra Modi selama ini aktif mendorong negara tersebut menjadi pusat manufaktur ponsel pintar global. Akan tetapi, tarif impor komponen yang lebih tinggi dibandingkan negara lain menjadi tantangan tersendiri bagi produsen seperti Apple.

“Biaya produksi iPhone di India 5% - 8% lebih tinggi ketimbang di Cina. Selisihnya bisa mencapai 10% dalam beberapa kasus,” kata sumber dikutip dari Reuters, Jumat (25/4).

Apple sebenarnya sudah berupaya meningkatkan produksi di India untuk mengakali tarif Amerika. Pada Maret, perusahaan mengirimkan sekitar 600 ton iPhone dengan nilai mencapai US$ 2 miliar dari India ke AS. Foxconn menyumbang pengiriman smartphone US$ 1,3 miliar.

Produk iPhone yang dikirim dari India ke Amerika dikenakan bea masuk 26% atau jauh di bawah Cina 245%. Foxconn dan Tata telah mengoperasikan tiga pabrik di India, dan dua fasilitas tambahan sedang dalam tahap pembangunan.

Reuters melaporkan Apple sebelumnya menyewa enam penerbangan kargo yang membawa sekitar 600 ton iPhone dari India ke Amerika Serikat sejak Maret. Jumlahnya diperkirakan 1,5 juta perangkat.

Untuk memfasilitasi pengiriman itu, Apple bekerja sama dengan otoritas India untuk membangun 'koridor hijau' di bandara Chennai guna mengurangi waktu bea cukai dari 30 jam menjadi hanya enam jam. Perusahaan juga untuk sementara memperpanjang operasional pabrik Foxconn terbesar di negara ini, termasuk beroperasi pada Minggu untuk meningkatkan produksi.

Cina Diramal Halangi Apple Pindahkan Pabrik ke India

Cina diramal tidak akan melepaskan Apple begitu saja. The Information melaporkan bahwa pejabat Tiongkok telah menunda atau memblokir pengiriman peralatan manufaktur IPhone ke India tanpa penjelasan.

"Dalam banyak kasus, otoritas Cina menunda atau memblokir pengiriman peralatan iPhone ke India tanpa penjelasan," catat The Information, seraya menambahkan bahwa waktu persetujuan untuk mengekspor peralatan pembuatan iPhone dari Tiongkok ke India telah meningkat dari dua minggu menjadi empat bulan.

Dalam satu contoh, Beijing dilaporkan menolak mengizinkan salah satu pemasok peralatan Apple di Tiongkok untuk mengekspor mesin yang dibutuhkan untuk produksi uji coba iPhone 17 ke India. Pemasok akhirnya mendirikan perusahaan depan di Asia Tenggara untuk menghindari pembatasan ini.

Saat ini, Apple merakit sekitar 20% iPhone di India. The Information melaporkan Apple memiliki tujuan jangka panjang untuk memindahkan sekitar setengah dari produksi iPhone keluar dari Cina.

Pergeseran itu merupakan pembalikan dramatis bagi perusahaan yang menghabiskan hampir dua dekade membangun basis manufaktur di Tiongkok, yang mendorong kebangkitan Apple menjadi raksasa triliun dolar.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Kamila Meilina