Pemerintah mendaulat OVO sebagai salah satu mitra resmi untuk membantu implementasi Kartu Prakerja. Plaftorm pembayaran digital ini juga mengerahkan engineer-nya untuk membantu pemerintah mempersiapkan peluncuran program. Mereka bertugas di bawah arahan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Selain OVO, bergabung pula BNI serta delapan pihak lain untuk menjadi platform digital, seperti Tokopedia dan RuangGuru.
Program Kartu Prakerja diluncurkan pada 11 April 2020 sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kompetensi kerja, produktivitas, dan daya saing masyarakat. Dengan diluncurkannya program ini, pendaftaran peserta sudah mulai dapat diakses melalui laman resmi www.prakerja.go.id. Kartu ini juga berperan sebagai jaring pengaman sosial selama pandemi virus korona.
Kepemilikan Kartu Prakerja diprioritaskan untuk para pencari kerja dan pekerja, serta pelaku usaha mikro dan kecil. Tujuan kehadiran kartu ini tak lain guna menekan angka pengangguran di Tanah Air.
“OVO berupaya sekuat tenaga membantu pemerintah mengatasi dampak pandemi virus korona, dalam hal ini mendistribusikan dana bantuan untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing tenaga kerja muda,” tutur Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra melalui siaran pers, Minggu (12/4).
(Baca juga: Dapat Rp 600 Ribu/Bulan, Registrasi Kartu Prakerja Dibuka Setiap Pekan)
OVO mendapatkan amanat untuk menyalurkan dana insentif senilai Rp 600.000 setiap bulan. Rupiah ini akan ditransfer dalam beberapa tahap, selama kurun empat bulan, ke akun uang elektronik para peserta yang telah menyelesaikan pelatihan. Selain itu, peserta Kartu Prakerja juga memperoleh bantuan pelatihan senilai Rp 1 juta.
Karaniya optimistis bahwa Kartu Prakerja mampu berkontribusi signifikan dalam upaya mengurangi tingkat pengangguran muda, yang kini berjumlah sekitar 3,7 juta jiwa. Kartu ini diharapkan bisa membantu masyarakat meningkatkan kemampuan, pengetahuan, serta kompetensi agar sesuai dengan kebutuhan pasar terkini.
Program Kartu Prakerja memungkinkan pesertanya mengikuti berbagai pelatihan yang dipersyaratkan industri dengan merujuk kepada Sistem Informasi Ketenagakerjaan (Sisnaker). Kartu ini memungkinkan seseorang memperoleh keterampilan baru untuk masuk di dunia kerja, sembari tetap menerapkan pembatasan interaksi fisik (physical distancing) melalui pembelajaran daring.
(Baca juga: Uang Insentif Kartu Prakerja Bisa untuk Belanja Sembako)
Pada sisi lain, OVO juga terlibat dalam program Kartu Prakerja melalui pendelegasian lima engineer-nya, serta satu orang desainer UI/UX Bareksa, untuk membantu pengembangan sistem Kartu Prakerja. Mereka masuk ke dalam tim yang khusus dinaungi Denni Puspa Purbasari selaku Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja.
“Mereka bekerja bahu-membahu bersama engineer lain untuk memungkinkan peserta program Kartu Prakerja mengakses, melakukan registrasi, dan menerima dana bantuan secara daring,” ucap Karaniya.
OVO melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja pada 20 Maret 2020. Memorandum of Understanding (MoU) ini disahkan bersamaan dengan peluncuran situs resmi Kartu Prakerja, yakni www.prakerja.go.id.
OVO mengapresiasi langkah progresif pemerintah yang melibatkan perusahaan jasa keuangan nontunai dalam program Kartu Prakerja. Pasalnya, pemanfaatan kapasitas dan jangkauan teknologi digital menjadi kunci terciptanya kesetaraan akses bagi seluruh masyarakat.
Siapa saja yang ingin menjadi peserta Kartu Prakerja, sebaiknya memperhatikan beberapa syarat, yaitu WNI berusia minimal 18 tahun; tidak sedang mengikuti pendidikan formal; berperan sebagai pekerja, pencari kerja, maupun pegiat usaha mikro dan kecil. Calon peserta wajib submit data dan mengikuti seleksi secara daring melalui laman www.prakerja.go.id.