Pengemudi taksi dan ojek online terdampak pandemi corona, karena permintaan layanan menurun. Co-CEO dan manajemen senior Gojek pun menyumbang 25% gaji setahun untuk dana bantuan bagi mitra.
Dana itu akan dikelola oleh yayasan yang baru dibentuk, yaitu Yayasan Anak Bangsa Bisa. Yayasan ini bakal bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan seperti pemerintah, komunitas sosial dan perkumpulan mitra pengemudi untuk menentukan cara penyaluran dana bantuan.
Prioritas utamanya untuk mendukung stabilitas finansial mitra pengemudi dan lainnya di tengah pandemi. “Masalah kami (akibat pandemi corona) tidak seberapa dibandingkan dengan apa yang dihadapi mitra pengemudi, merchant dan service provider kami,” kata Co-CEO Gojek Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi dalam siaran pers, Selasa (24/3).
(Baca: Pendapatan Anjlok 70%, Asosiasi Ojol Minta Kelonggaran Kredit Motor)
Pendanaan akan berasal dari tiga sumber. Pertama, Co-CEO dan jajaran manajemen senior Gojek mendonasikan 25% dari gaji selama setahun ke depan. Kedua, anggaran kenaikan gaji tahunan seluruh karyawan akan dialihkan untuk dana bantuan ini.
Terakhir, proses akan dibentuk agar pihak lain juga dapat memberikan donasi, terutama para mitra perusahaan. “Kami melakukan berbagai inisiatif mulai dari meluncurkan berbagai program edukasi dan prosedur baru untuk memastikan kesehatan dan keselamatan mitra,” kata Andre dan Kevin.
Keduanya berharap, dana tersebut mendukung keuangan mitra pengemudi dan lainnya di tengah pandemi corona. “Yang jelas setiap perusahaan punya tanggung jawab untuk memberikan dukungan sebisa mungkin dan ini adalah sesuatu yang bisa kami lakukan,” katanya.
(Baca: Orderan Pengemudi Ojol Anjlok 50% Efek Corona, Gojek Siapkan 8 Langkah)
Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) sempat menyebutkan bahwa permintaan layanan transportasi menurun 50%, sehingga pendapatan anjlok 70%. Hanya layanan pesan-antar makanan seperti GoFood yang ordernya meningkat, namun hanya sekitar 10%.
Karena itu, Gojek menyiapkan delapan langkah untuk mengantisipasi dampak pandemi corona. Pertama, bantuan keuangan. Kedua, menghentikan sementara cicilan yang berjalan seperti premi asuransi dan kredit kendaraan.
Ketiga, mengampanyekan #KasihLebihan guna mengajak konsumen memberikan tip kepada mitra pengemudi. Keempat, menyediakan kartu penanda suhu tubuh di mitra penjual (merchant) GoFood.
Kelima, menerapkan sistem pengiriman tanpa kontak (contactless delivery) pada layanan GoFood dan GoSend. Karena itu, Gojek menyediakan opsi teks pesan cepat pada fitur Chat.
(Baca: Pendapatan Anjlok 70%, Asosiasi Ojol Minta Kelonggaran Kredit Motor)
Langkah itu bertujuan memastikan keamanan mitra dan makanan atau barang yang dikirimkan. Hal seperti ini bisa menjadi pertimbangan bagi konsumen yang ingin memesan kuliner atau mengirimkan barang, namun tetap mengantisipasi penularan virus corona.
Keenam, menyediakan masker kesehatan, hand sanitizer, vitamin dan disinfektan bagi mitra pengemudi. Ketujuh, menyosialisasikan materi edukasi terkait pencegahan Covid-19 sesuai panduan Kementerian Kesehatan secara berkala.
Materi tersebut disampaikan melalui kanal komunikasi mitra pengemudi, termasuk fitur notifikasi di aplikasi (in-app notification). Terakhir, menerakan standar operasional prosedur (SOP) untuk kesehatan mitra pengemudi.
(Baca: Corona Mewabah, Gojek & Grab Beri Pengemudi Bantuan Keuangan & Masker)