Karyawannya Positif Corona, Grab Tutup Kantor Singapura dan Thailand

KATADATA | Ajeng Dinar Ulfiana
Driver Grab memarkirkan motornya di parkiran khusus Grab , Mall FX, Jakarta Selatan. Kantor pusat Grab di Singapura memutuskan untuk menutup kantornya di Singapura dan Thailand setelah satu karyawannya positif terinfeksi virus corona.
10/3/2020, 10.24 WIB

Penyebaran cepat COVID-19, yang berasal dari Wuhan, Tiongkok ini juga memaksa adanya penutupan kantor di seluruh dunia. Raksasa teknologi dari Apple hingga Google juga menyarankan karyawan untuk bekerja dari rumah.

Sebagai informasi, Singapura memiliki 150 kasus yang terkonfirmasi, meskipun beberapa pasien telah pulih, menurut pihak berwenang setempat.

(Baca: Gojek Akui 2 Mitra Driver Ojol dalam Pengawasan Terkait Virus Corona)

Adapun Facebook, Twitter, Microsoft, Amazon hingga Google berkomitmen memberikan upah per jam terhadap karyawan yang bekerja di rumah akibat penyebaran virus corona yang kian masif. Hal ini dianggap sebagai solusi terbaik di tengah ancaman pemangkasan pekerja akibat wabah tersebut.

"Kami akan membayar semua (upah) karyawan per jam yang mendukung kampus kami di Seattle dan Bellevue, mulai dari layanan makanan, penjaga keamanan hingga staf kebersihan, selama karyawan tersebut diminta bekerja dari rumah," ujar Amazon seperti dikutip dari TechCrunch, Sabtu (7/3) lalu.

Sebelumnya, Google, Apple, dan Microsoft menutup kantor sementara di Tiongkok karena wabah virus corona. Sedangkan Huawei Technologies masih tetap beroperasi di negara asalnya tersebut.

(Baca: Kantor Tutup Imbas Corona, Facebook Cs Beri Upah Karyawan Per Jam)

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur