Alibaba Group Holding Ltd meraup dana segar HK$ 88 miliar atau setara Rp 155 triliun dalam penawaran perdana sahamnya (initial public offering/IPO) di Bursa Hong Kong. Nilai IPO Alibaba ini merupakan yang terbesar di Hong Kong dalam sepuluh tahun terakhir.
Seperti dilansir Bloomberg, Alibaba melepas 500 juta saham baru dengan harga HK$ 176 atau Rp 316.350 per saham. Harga saham tersebut mencerminkan diskon sebesar 2,9% terhadap harga saham Alibaba di Bursa New York pada penutupan perdagangan Selasa (19/11).
Sebelumnya, Alibaba menyebutkan harga saham yang dilepas kepada investor retail tidak akan lebih dari HK$ 188 atau Rp 338 ribu per saham. Perolehan dana IPO perusahaan raksasa asal Tiongkok ini juga merupakan yang terbesar di dunia pada 2019.
Penawaran saham Alibaba dilakukan di tengah kondisi politik dan keamanan yang kurang mendukung. Unjuk rasa menentang Rancangan Undang-Undang Ekstradisi dan intervensi pemerintah Tiongkok terhadap Hong Kong sudah berlangsung selama lima bulan terakhir. Sentimen anti-China pun meningkat di daerah bekas jajahan Inggris itu.
(Baca: Mulai Gelar IPO, Alibaba Lepas Rp 338 Ribu per Saham)
Perebutan Gelar Emiten Terbesar di Hong Kong
Pencatatan saham Alibaba di Hong Kong ini membuat para pejabat Tiongkok gembira mengingat selama beberapa tahun terakhir perusahaan-perusahaan besar dari negara tersebut memilih mencatatkan sahamnya di bursa luar negeri. Dengan IPO ini, Alibaba menantang Tencent Holdings Ltd untuk meraih gelar perusahaan publik terbesar di Hong Kong.
Saham Alibaba akan mulai ditransaksikan di Bursa Hong Kong pada 26 November mendatang dengan kode 9988. Angka delapan adalah angka keberuntungan bagi masyarakat Tiongkok.
Bursa Hong Kong bukan bursa asing bagi Alibaba. Pada 2007, perusahaan mencatatkan anak usahanya Alibaba.com. Harga saham Alibaba.com langsung melonjak tiga kali lipat pada saat debutnya. Hal ini menunjukkan besarnya antusiasme investor terhadap saham tersebut.
(Baca: Gandeng Alibaba, Penerbit Gim Indonesia Lyto Game Siap Mendunia)
Namun, laju saham Alibaba.com tak bertahan lama. Harga saham platform e-commerce business to business (B2B) itu terus merosot. Alibaba Holdings lantas memilih membeli kembali semua saham Alibaba.com dengan harga HK$ 13,5 per saham pada 2012. Harga tersebut sama besarnya dengan harga pada waktu IPO dilakukan. Alibaba.com pun kembali menjadi perusahaan tertutup pasca aksi tersebut.
Pencatatan saham Alibaba di Hong Kong akan mendekatkannya dengan para investor asal Tiongkok. Mereka bisa bertransaksi langsung di Bursa Hong Kong atau di beberapa bursa Tiongkok yang terhubung dengan Bursa Hong Kong.
"Kunci dari pencatatan saham Alibaba ini adalah terkoneksinya bursa-bursa Tiongkok dengan Hong Kong. Hal ini memberikan keuntungan bagi mereka," kata Analis Saham Eastspring Investments Hong Kong Ltd, Ken Wong, seperti dikutip Bloomberg.
Penjamin emisi IPO Alibaba adalah Credit Suisse AG dan China International Capital Corp. Citigroup Inc, JPMorgan Chase & Co, dan Morgan Stanley turut berperan sebagai arranger dalam penawaran saham ini.
(Baca: Bos Alibaba Tanggapi Fenomena Mal Tutup di Berbagai Negara)