Perusahaan penyedia layanan on-demand Gojek merekrut George Do sebagai Chief Information Security Officer (CISO). Do merupakan mantan Teknisi Keamanan Informasi (Information Security Engineer) National Aeronautics and Space Administration (NASA).
Sebagai CISO, Do bertugas mengawasi keamanan perusahaan termasuk terkait portfolio aplikasi, produk, dan layanan. Do juga akan bertanggung jawab atas keamanan informasi Gojek secara keseluruhan.
Bahkan, Pria yang memulai kariernya sebagai engineer NASA ini berwenang atas strategi keamanan informasi terkait manajemen tata kelola, serta risiko dan kepatuhan. CTO Gojek Grup Ajey Gore mengatakan, Do sangat berpengalaman di bidang keamanan informasi.
“Keahlian mendalam Do akan menjadi lebih berharga karena kepemimpinannya memungkinkan perusahaan melindungi bisnis dengan lebih baik, dan membuat pengalaman Gojek menjadi lebih aman, dapat diandalkan, dan menyenangkan bagi pengguna,” kata dia dalam pernyataan resminya diikutip dari Kr-Asia, Selasa (8/10).
(Baca: Luncurkan Aplikasi di Singapura, Gojek Contek Peta Grab?)
Berdasarkan akun Linkedin Do, ia menjabat sebagai CISO Gojek sejak bulan lalu. Sebelumnya, ia bekerja sebagai CISO di Equinix Inc sejak Maret 2009.
Do juga menjabat sebagai advisor di YL Ventures sejak Juni 2018 hingga saat ini. Ia pun pernah bekerja di TiVo Inc sebagai Corporate Information Security Manager selama April 2008 sampai Maret 2009.
Ia sempat bekerja di Savvis selama delapan tahun sebagai Information Security Architect. Do memulai karier sebagai Information Security Engineer NASA di Ames Research Center, California, Amerika Serikat (AS) pada 1996-1999.
Salah satu persoalan terkait keamanan platform yang pernah dialami Gojek ketika meluncurkan aplikasi di Singapura pada akhir tahun lalu. Beberapa pihak menyebut tampilan peta di aplikasi Gojek mirip dengan Grab. Tak hanya peta jalan dan gedung, lokasi titik penjemputan pada aplikasi Gojek pun sama dengan Grab.
(Baca: Baru Berdiri Setahun, Tiga Pimpinan Gojek di Vietnam Hengkang)
Seorang pengacara komersial di Singapura, Wayne Ong mengatakan, dugaan Gojek meniru tampilan peta Grab kemungkinkan bukan tindakan krimimal. "Namun, Grab bisa mengajukan klaim terhadap Gojek atas pelanggaran, jika Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) itu disalin," kata dia dikutip dari Tech In Asia, akhir tahun lalu.
Pengacara lainnya dari Consigclear di Singapura Adrian Kwong menyampaikan bahwa penyalinan tersebut sangat memungkinkan untuk Grab mengajukan klaim HaKI. "Sekarang, tanggung jawab Gojek untuk menjelaskan hal ini atau akan menghadapi risiko pelanggaran hak cipta," katanya.
Tampilan peta yang kemungkinan ditiru Gojek adalah opsi titik penjemputan. Misalnya, Anda memesan Grab di Marina Bay Sands maka ada pilihan titik penjemputan seperti GrabLane@MBA (convention center); GrabLane@MBA (casino); dan, GrabLane@MBA Hotel Tower 1. Penamaan titik poin inilah yang sama persis dengan yang tertera di Gojek.
(Baca: Perkuat Pemasaran Global, Gojek Gaet Mantan Petinggi Unilever dan Uber)