Perkuat Pemasaran Global, Gojek Gaet Mantan Petinggi Unilever dan Uber
Perusahaan penyedia layanan on-demand Gojek menunjuk mantan petinggi di Unilever dan Uber untuk memperkuat pemasaran secara global. Salah satunya adalah Ainul Yaqin, yang ditunjuk sebagai Group Chief Marketing Officer (CMO) per Juli 2019.
Gojek menyampaikan kepada Marketing Interactive.com bahwa perusahaan menunjuk dua orang lainnya untuk memperkuat pemasaran internasional. Hanya, Gojek enggan menjelaskan lebih lanjut terkait hal itu.
Berdasarkan profil di LinkedIn, Ainul Yaqin menghabiskan delapan tahun di Unilever Asia Pacific Limited, Singapura dan dua tahun di Unilever Malaysia. Ia menjabat sebagai Vice President Marketing Foods Unilever Indonesia sejak Juli 2011 hingga Maret 2014.
Lalu, ia menempati posisi Vice President Marketing, Home Care & Foods Unilever Indonesia hingga 2016. Setelahnya, ia menjabat Vice President, Strategic Transformation, South-east Asia & Australasia hingga Juni lalu.
Pada 2009 hingga 2011, ia juga bekerja di Unilever Malaysia. Saat itu, ia menjabat Marketing Director Home and Personal Care.
(Baca: Masuk ke Malaysia Menuai Pro dan Kontra, Gojek Siapkan Strategi)
Selain Ainul, Gojek menunjuk dua orang untuk memperkuat pemasaran secara global. Jasper Distel ditunjuk sebagai Senior Vice President Group Head of Internasional Marketing per Agustus 2019.
Ia sudah bekerja di Gojek selama setahun. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Senior Vice President Integrated Media Lab and Sponsorship sejak Agustus 2018. Dia juga pernah berprofesi sebagai Regional Marketing Manager APACx Senior di Uber sejak Oktober 2017.
Gojek juga mengangkat Archishman Ramasubramanian sebagai Vice President Head of International Brand Marketing untuk Asia Tenggara per Agustus 2019. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Vice President Head of Marketing, Singapura sejak Agustus 2018.
Sama seperti Jasper, ia pernah bekerja di Uber. Saat itu, Archishman menjabat sebagai Regional Brand Manager, Strategy and Campaigns APAC.
(Baca: Jajaki Ekspansi, Bos Gojek Bertemu PM Mahathir dan 2 Menteri Malaysia)
Gojek sudah hadir di Indonesia, Vietnam, Singapura, dan Thailand. Baru-baru ini, decacorn Tanah Air ini juga mendapat izin untuk beroperasi di Malaysia. Perusahaan pun masih mengajukan perizinan untuk dapat hadir di Filipina.
Presiden Gojek Grup Andre Soelistyo pernah mengatakan, pangsa pasar layanan berbagi tumpangan (ride-hailing) menggunakan kendaraan roda dua di Vietnam mencapai sekitar 40%. "Angkanya mendekati pemain di sana," kata dia beberapa waktu lalu (22/7).
Perusahaan tersebut juga menghadirkan GoFood di Vietnam sejak enam bulan lalu. Andre mengklaim, layanan pesan-antar makanannya menjadi yang terdepan di negara itu. Hanya, ia tidak merinci keuntungan tiap layanan di sana.
Di Thailand, Gojek hadir dengan nama GET yang diluncurkan beberapa bulan lalu. Trennya juga mirip dengan di Vietnam. Sedangkan di Singapura, Gojek baru menghadirkan GoCar. Meski begitu, perusahaan penyedia layanan on-demand tersebut mengkaji GoFood untuk bisa hadir di negara jiran itu.
(Baca: Pendiri Gojek Ungkap Kinerja Berbagai Layanannya, Ada yang Sudah BEP)
Ia menyebutkan bahwa transaksi di platform-nya tembus satu juta kali selama tujuh bulan di Indonesia. Di Vietnam dan Singapura, pesanan mencapai satu juta kali kurang dari dua bulan. Lalu, pencapaian itu diperoleh selama tiga bulan di Thailand.
Co-Founder Gojek Kevin Aluwi juga sempat menyampaikan, transaksi di platform-nya meningkat 12 kali lipat sejak Juni 2016. Saat ini, perusahaannya memiliki 2 juta mitra pengemudi, 400 ribu mitra, dan 60 ribu penyedia jasa di Asia Tenggara. Seingatnya Gojek hanya memiliki 20 mitra pengemudi pada awal berdirinya.
(Baca: Gojek Luncurkan Logo Baru, Perlengkapan Para Mitra pun Berubah)