Kondisi di Wamena Mulai Pulih, Kominfo Buka Akses Internet

Kominfo
Kominfo membuka akses internet di Wamena, Papua. Pemblokiran akses layanan data sebelumnya dilakukan karena penyebaran hoaks masif.
Penulis: Desy Setyowati
28/9/2019, 17.53 WIB

Ferdinandus mengimbau agar masyarakat tidak menyebarkan hoaks, kabar bohong, ujaran kebencian berbasis suku, agama, ras dan antar golongan (SARA), hasutan dan provokasi melalui media apapun termasuk media sosial. Hal ini penting untuk dilakukan, supaya  situasi dan kondisi keamanan di Papua dan Papua Barat yang telah kondusif  dan pulih tetap terjaga.

(Baca: 5.500 Pengungsi Korban Kerusuhan di Wamena Butuh Bantuan)

Saat ini, ada 5.500 orang terpaksa mengungsi ke markas Komando Distrik Militer 1702 Jayawijaya akibat kerusuhan di Wamena, Papua. Mereka membutuhkan bantuan pakaian, makanan, serta barang-barang keperluan anak dan perempuan.

Komandan Distrik Militer 1702 Jayawijaya Letkol Inf Candra Dianto di Jayapura mengatakan, mayoritas warga yang mengungsi hanya membawa baju yang dipakai. Hal itu karena mereka berusaha menghindari kerusuhan di Wamena.

Bantuan pangan dari pemerintah, menurutnya baru berfokus ke satu posko pengungsi saja. "Kami meminta informasi ini disebarkan seluas-luasnya agar banyak pihak yang tergerak untuk membantu para korban yang tengah mengungsi," katanya melalui panggilan telepon, Sabtu (28/9).

(Baca: Moeldoko Sebut Stabilitas di Papua Penting Bagi Stabilitas Nasional)

Halaman: