Facebook Inc memperkenalkan mata uang digital yang bernama Libra untuk menyederhanakan transaksi pengiriman uang global. Libra bisa digunakan dengan dompet digital bernama Calibra yang diintegrasikan ke aplikasi WhatsApp dan Facebook Messenger. Facebook juga akan menyediakan aplikasi Calibra yang berdiri sendiri.
Menurut Techcrunch.com, Facebook bukan satu-satunya pihak yang mengontrol Libra. Ada 28 pendiri yang tergabung dalam Libra Association, antara lain Visa, Mastercard, Vodafone, PayPal, eBay, Uber, dan perusahaan modal ventura Andreessen Horowitz. Masing-masing menginvestasikan dana US$ 10 juta atau sekitar Rp 143 miliar ke dalam proyek mata uang digital Libra.
Facebook melalui keterangan resmi di situsnya, menyatakan dompet digital Calibra yang menggunakan teknologi blockchain itu akan diluncurkan resmi pada 2020. Siapa saja yang bisa menggunakan mata uang digital Libra dan dompet digital Calibra? Apa saja keunggulannya dibandingkan mata uang digital lainnya? Berikut ini delapan keunggulan Libra dan Calibra.
1. Biaya transaksi diklaim sangat murah
Facebook menyebut Libra dan Calibra bisa digunakan siapa saja selama mereka memiliki koneksi internet. Biaya transaksinya pun diklaim sangat murah bahkan bisa gratis. Dengan menggunakan ponsel pintar (smartphone), pengguna bisa bertransaksi semudah mengirim pesan.
Facebook akan menawarkan layanan tambahan bagi individu maupun bisnis. Misalnya, pembayaran tagihan dengan menekan satu tombol, membeli kopi dengan memindai kode, dan menggunakan Calibra untuk membayar transportasi publik.
2. Keamanan terhadap uang dan informasi pribadi
Facebook akan menggunakan sistem verifikasi dan anti-fraud yang digunakan perbankan maupun kartu kredit. Raksasa teknologi itu juga memiliki sistem otomatis yang secara proaktif memonitor aktivitas pengguna untuk mendeteksi dan mencegah penyalahgunaan. "Jika ada seseorang yang mengakses akun dan menyebabkan Anda kehilangan Libra, kami akan menawarkan penggantian dana," kata Facebook dalam pernyataan resminya.
(Baca: Kenalkan Mata Uang Digital, Facebook Jamin Data Pengguna Aman)
3. Data pengguna tidak akan digunakan untuk kepentingan pihak ketiga
Calibra tidak akan membagikan informasi maupun data-data keuangan kepada Facebook maupun pihak ketiga tanpa izin dari pengguna. Pada kasus tertentu, Calibra akan menggunakan data dari Facebook untuk memenuhi ketentuan hukum, menjaga keamanan akun pengguna, memitigasi risiko, dan mencegah tindakan kriminal.
4. Libra didukung pasokan uang kartal global
Facebook dan para pendiri Libra memastikan mata uang digital tersebut dijamin dengan uang tunai. Nilai tukar uang digital yang menggunakan simbol tiga gelombang itu dipatok terhadap keranjang mata uang utama dunia, seperti dolar Amerika Serikat (AS), poundsterling, euro, yen, dan franc Swiss. Dompet digital Calibra akan menunjukkan seberapa besar nilai Libra yang dimiliki si pengguna dalam mata uang lokalnya.
5. Bisa digunakan untuk transaksi antardompet digital
Untuk menggunakan Libra, Anda memang harus menunggu sampai mata uang digital dan dompet Calibra diluncurkan pada pertengahan 2020. Setelah itu, Libra bisa dibeli dengan menghubungkan rekening bank pengguna dengan Calibra. Seperti dilansir Fortune.com, Libra bakal bisa digunakan untuk transaksi antardompet digital dari komunitas pendirinya, seperti PayPal, Visa, Mastercard, dan lain-lain.
6. Memudahkan belanja daring
Pengguna Libra akan mendapatkan promosi produk-produk yang dijual di Instagram, toko daring, maupun situs e-commerce. Jika tertarik dengan produk tersebut, pengguna Libra bisa langsung berbelanja lewat dompet digitalnya.
7. Teknologi blockchain yang lebih cepat dari Bitcoin 7 dan Ethereum 15
Libra menggunakan teknologi Libra Blockchain yang mampu memproses seribu transaksi per detik. Ini berarti lebih cepat dari proses transaksi melalui Bitcoin 7 atau Ethereum 15. Transaksi ini akan dioperasikan dan diverifikasi oleh para anggota Libra Association.
(Baca: IMF dan Bank Dunia Rilis Mata Uang Virtual untuk Internal)
8. Menjadi alat untuk meningkatkan inklusi finansial
Facebook membidik separuh orang dewasa di dunia yang tidak memiliki rekening di bank, khususnya di negara-negara berkembang. "Sekitar 70% usaha kecil di negara berkembang tidak memiliki akses ke kredit perbankan," kata manajemen Facebook. Selain itu, setiap tahun para pekerja migran global disebut kehilangan dana US$ 25 miliar karena harus membayar biaya remitansi. Kondisi inilah yang ingin diubah Facebook dengan mata uang digitalnya.
(Baca: Upbit dan GoPax, Dua Bursa Cryptocurrency Asal Korsel Masuk Indonesia)