Cerita Kebiasaan Minum Teh Kaum Pekerja di Jakarta

GO-PAY
Penulis: Tim Publikasi Katadata - Tim Publikasi Katadata
5/4/2019, 18.09 WIB

Di antara puluhan gerai, Warkop 2 Sri Sarifah termasuk yang paling sibuk. Tolak ukurnya bahwa kios minuman ini membukukan transaksi GO-PAY terbanyak. Salah satu pekerja bernama Asep Rohmat Setiawan mengatakan, pihaknya menyediakan pembayaran menggunakan uang elektronik sejak medio 2018.

 

Asep mengaku bahwa kehadiran uang elektronik seperti GO-PAY benar-benar membuat transaksi lebih efisien. Electronic money milik PT Dompet Anak Bangsa ini juga mampu mendongkrak pendapatan Warkop 2 Sarifah sedikitnya 50 persen dibandingkan periode sebelum GO-PAY hadir.

 

“Pembayaran dari pelanggan menjadi tak repot. Pelanggan juga tertarik menggunakan GO-PAY karena mengincar cashback-nya,” tutur pria berusia 38 tahun itu, di Jakarta, Sabtu (9/3/2019).

 

Warkop 2 Sri Sarifah tak sendiri, pedagang di Kantin Karyawan Sampoerna Strategic yang juga mendulang transaksi tertinggi adalah Warkop Uswatun Chasanah. Pemilik kios, Kuriah, menuturkan bahwa transaksi nontunai disertai promo cashback ampuh menggaet lebih banyak pelanggan.

 

Peningkatan jumlah pembeli turut berimbas terhadap kenaikan pendapatan Kuriah. "Sekarang ini lebih bagus lagi pendapatan saya,” ucap perempuan berusia 60 tahun ini.

 

Sebagai catatan, GO-PAY aktif beroperasi sejak April 2016. Secara keseluruhan, layanan uang elektronik ini diterima oleh setidaknya 130.000 mitra. Mereka adalah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

 

Laporan Fintech 2018 yang dirilis Daily Social menyebutkan, GO-PAY merupakan uang elektronik yang paling banyak digunakan di Indonesia. Layanan ini dipakai oleh lebih dari 75 persen dari total pengguna uang elektronik di Tanah Air.

 

Selain itu, riset Financial Times tentang sistem pembayaran melalui aplikasi pada tahun lalu turut mencatat bahwa GO-PAY berhasil meningkatkan pemahaman 75 persen masyarakat terkait layanan keuangan digital.

Halaman: