Tambahan modal itu Bytedance peroleh dari Softbank Group Corp, KKR & Co, General Atlantic, dan investor lainnya. Setelah mendapat pendanaan, ByteDance berencana memperkuat ekspansi bisnisnya di negara-negara barat.
Apalagi, aplikasi pendahulunya, yakni Musical.ly, populer di kalangan remaja di Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Namun, aplikasi tersebut ditutup dan penggunanya dipindahkan ke Tik Tok.
(Baca: Kominfo Buka Blokir Tik Tok)
ByteDance mengatakan, pengguna aktif bulanan (MAU) Tik Tok mencapai 500 juta orang. Sebanyak 300 juta orang di antaranya berada di negara asalnya, Tiongkok.
Adapun pendapatan ByteDance mencapai US$ 2,5 miliar atau Rp 37,5, triliun pada 2017. Tahun berikutnya, perusahaan menargetkan pendapatannya naik menjadi US$ 7,2 miliar atau Rp 108 triliun. Meski begitu, pengembang aplikasi hiburan ini belum menghasilkan laba.