Bukalapak Siapkan Rp 1 Triliun untuk Gandeng Lebih Banyak Warung

Donang Wahyu | Katadata
Penulis: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
10/1/2019, 13.48 WIB

Berbeda dengan Amerika Serikat (AS) yang masyarakatnya lebih dulu memanfaatkan teknologi, ada banyak masyarakat Indonesia yang belum terjamah teknologi. Alhasil, penggunaan uang tunai masih jadi mayoritas di Indonesia. Berkaca dari kondisi itu, menurutnya menyasar pasar offline di Indonesia masih menjanjikan.

Kendati begitu, bukan berarti Bukalapak meninggalkan online. Justru, warung atau mitra ini diarahkan menggunakan online. Misalnya, dengan menggunakan kode Quick Response (QR) dalam pembayaran. Dengan begitu, mitra bisa berjualan produk virtual seperti pulsa, bayar tagihan hingga belanja grosir untuk stok warung menggunakan ponsel pintar (smartphone).

Hanya, penggunaan kode QR itu dilakukan terbatas pada mitra Bukalapak saja. Sebab, belum memiliki izin sebagai penerbit uang elektronik dari Bank Indonesia (BI).Untuk sementara, Bukalapak pun menggandeng DANA sebagai salah satu sarana pembayaran bagi penggunanya.

(Baca: Kampanye Bukalapak untuk Pulangkan Ratusan Diaspora Indonesia)

Dengan target tersebut, Bukalapak belum berencana menambah modal (fund rising). "Sejauh ini dananya cukup," kata Zaky. "Jadi tidak tahun ini (menambah modal)." Ia juga enggan berkomentar perihal pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO).

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati