Kelima, hoaks rekaman kotak hitam (Black Box) Lion Air JT610. Salah satunya, beredar video di platform youtube yang diunggah oleh channel Juragan Batik Reborn pada 29 Oktober 2018 dengan judul “LION AIR JT610 tersebut Mengerikan Hasil Rekaman BLACK BOX”. Ternyata, video tersebut hanya memuat tanggapan pilot lain terkait video Lion Air JT610 hilang kontak.

Keenam, hoaks mengenai telur palsu atau telur plastik yang beredar di pasar tradisional dan supermarket pada awal 2018. Isu tersebut merugikan peternak ayam petelur dan para penjual telur. Berdasarkan penelusuran Kementerian Pertanian dan Satgas Pangan Mabes Polri, konten viral tersebut hanya hoaks.

(Baca: Kasus Hoaks Ratna Sarumpaet, Polisi akan Periksa Rocky Gerung Besok)

Ketujuh, hoaks penyerangan tokoh agama sebagai tanda kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI). Pada awal 2018, disebut-sebut terjadi kasus pemukulan terhadap seorang kyai atau tokoh agama. Setelah tertangkap pelakunya ternyata adalah orang gila.

Beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab menarasikan kejadian tersebut sebagai tanda-tanda kebangkitan PKI. Isu itu menimbulkan keresahan masyarakat.

Kedelapan, hoaks kartu nikah dengan empat foto istri. Sebagian netizen menganggap hal tersebut hanya lelucon, namun tidak sedikit yang berspekulasi bahwa kartu tersebut adalah kartu legalitas untuk berpoligami. Konten itu ternyata hoaks. Sebab, dalam kartu nikah yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Bimas Islam Kemenag, hanya memiliki dua kotak foto pasangan pengantin.

Kesembilan, hoaks makanan mudah terbakar positif mengandung lilin atau plastik. Informasi itu mulai dari biskuit, kerupuk yang dikabarkan mudah terbakar. Pada awal 2018 bahkan muncul isu adanya zat berbahaya dalam serbuk kopi sachet

Video itu menimbulkan keresahan di kalangan konsumen, bahkan tidak sedikit yang membakar makanan hanya untuk membuktikan adanya kadar lilin atau plastik dalam makanan tersebut. 

Sepuluh, hoaks telepon disadap dan chat di WhatsApp dipantau pemerintah melalui Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Masyarakat kemudian resah san merasa privasinya dipantau oleh pemerintah. Tentu saja informasi yang disampaikan itu tidak benar.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati