EV Hive Ganti Nama jadi Cocowork, Siap Ekspansi di 8 Lokasi

Cocowork.co
Coworking Space EV Hive berubah nama menjadi Cocowork.
Penulis: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
27/6/2018, 09.00 WIB

Perusahaan penyewaan ruang kerja bersama (coworking space) EV Hive resmi berganti nama menjadi Cocowork. Setelah rebranding, Cocowork akan berekspansi dengan membangun 8 unit coworking space baru pada tahun ini.

CEO Cocowork Carlson Lau mengatakan, perubahan nama ini adalah langkah awal untuk ekspansi. Saat ini, timnya sedang menjajaki peluang di Yogyakarta, Makassar, dan Bandung. “Kami lihat ada banyak perusahan kecil dan pengusaha muda, kami harap bisa buka cabang lain di sana," ujarnya saat konferensi pers di JSC Hive, Jakarta, Selasa (26/6).

Saat ini, Cocowork mengelola 21 unit coworking space di Jakarta dan Medan. Karena jumlahnya lebih banyak dibanding perusahaan lain, Cocowork mengklaim menjadi pemimpin pasar di Indonesia. Dalam jangka panjang, Cocowork berencana membangun 100 lokasi tambahan di Asia Tenggara. Hanya, Carlson enggan menyebutkan detail lokasi dan target waktunya.

Berdiri pada 2015, anggota Cocowork kini berjumlah 3 ribu orang dari 260 perusahaan. Mayoritas anggotanya merupakan perusahaan rintisan (startups). Lalu 30% adalah industri tradisional seperti restoran dan manufaktur. Ke depan, Carlson menyasar konsumen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

(Baca juga: Jumlah Coworking Space Melonjak meski Terkendala Regulasi)

Ia optimistis bisnis coworking space bakal berkembang pesat. "Sekarang (pasar) di Indonesia baru 10%. Saya kira 5-10 tahun, bisa jadi 20%. Karena banyak yang sudah sadar akan benefit coworking space, termasuk industri tradisional masuk," kata dia.

Dalam mengembangkan bisnisnya, Cocowork menggandeng Jakarta Smart City dan PT Pos Properti Indonesia. Dengan Jakarta Smart City, salah satu aset milik Pemerintah Daerah (Pemda) dikelola oleh Cocowork sejak Juni 2017, yakni JSC. Selain itu, ada juga ruangan di Kantor Pos Pasar Baru yang akan disewakan sebagai coworking space.

Hingga saat ini, Communications Manager Jakarta Smart City Daniel Giovanni menyampaikan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah mengkaji pemanfaatan aset untuk coworking space. "Wakil Gubernur (DKI Jakarta Sandiaga Uno) visinya untuk membangun coworking space sudah dari dulu. Tunggu saja, akan ada ekspansi lain," ujarnya.

Sementara itu, Business Development VP Pos Properti Indonedia Endor Tjahjono mengatakan, kerja sama terkait industri digital ke depan tidak lagi hanya dengan coworking space saja. Ia menyampaikan, perusahannya membuka peluang kerja sama untuk pergudangan atau co-warehouse di Medan. Lalu, ada rencana kolaborasi layanan antaran paspor atau co-passport.

(Baca juga: Investor Australia Siap Buka Coworking Space Khusus Fintech)

Hal ini dilakukan karena PT Pos Indonesia didorong untuk mengembangkan bisnisnya ke arah teknologi. " Rencananya, kami kolaborasi dengan anggota coworking space. Kami tantang mereka  untuk membuat aplikasi baru guna mengembangkan bisnis Pos Indonesia," ujarnya.

Reporter: Desy Setyowati