Go-Jek Dikabarkan Resmi Beroperasi di Vietnam Bulan Juli

Arief Kamaludin|KATADATA
Pengemudi ojek Go-Jek tengah menunggu penumpang yang hendak diantar ke tujuannya di Jakarta.
Penulis: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
22/5/2018, 11.46 WIB

Penyelidikan yang dilakukan oleh otoritas Vietnam pun menunjukkan, pangsa pasar Grab di Vietnam melebihi 50%. Hal itu menjadi indikator potensial, bahwa kesepakatan antara Grab dan Uber terindikasi melanggar Undang-Undang (UU) persaingan usaha (antitrust). 

Akhir bulan lalu, CEO Go-Jek Nadiem Makarim membenarkan rencana ekspansi Go-Jek ke Asia Tenggara. "Sudah cukup lama kami bertahan. Sudah waktunya Indonesia menyerang," kata dia.

Hanya, Nadiem menolak menyebut negara mana saya yang akan ditujunya untuk mengembangkan Go-Jek. Ia hanya menjanjikan bahwa ekspansi itu bakal diumumkan tak lama lagi. "Kami ada strategi internasional tapi tidak bisa bicara detail. Mohon ditunggu saja dalam waktu lumayan cepat," ujar dia.

(Baca juga: YLKI Soroti Harga Makanan via Go-Food dan GrabFood Lebih Mahal)

Ia juga menyampaikan, bahwa Go-Jek akan berekspansi di luar Indonesia apabila terpenuhi empat syarat. Pertama, memiliki penetrasi yang signifikan di Indonesia. Kedua, posisi yang lebih baik dibandingkan pesaing. Ketiga, memiliki staf yang mendukung bisnis di luar negeri. Keempat, memiliki cukup pendanaan. 

Halaman: