Teknologi Informasi di Indonesia Peringkat 111 dari 176 Negara

Arief Kamaludin|KATADATA
Pengunjung mencoba mengakses situs databoks.katadata.co.id, saat acara Katadata Forum bertajuk "Konektivitas Telekomunikasi Indonesia di Era Ekonomi Digital" di Jakarta, Selasa (29/11).
Penulis: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
15/12/2017, 15.02 WIB

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis perkembangan pembangunan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia di tahun 2016. Disparitas antara wilayah barat dan timur menyebabkan peringkat Indonesia berada di urutan 111 dari 176 negara dengan indeks sebesar 4,34.

Kepala BPS Suhariyanto menyatakan Indonesia, memiliki 34 provinsi dengan kesenjangan teknologi informasi yang besar. "Tantangan kita sangat besar dibandingkan dengan negara tetangga," kata Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta, Jumat (15/12).

Berdasarkan data International Telecommunication Union (ITU), di kawasan Asia Tenggara, Indonesia hanya berada di atas Kamboja, Timor Leste, dan Myanmar. Indeks pembangunan teknologi Indonesia masih kalah Singapura memiliki nilai 8,05, Malaysia 6,38, Brunei Darussalam 6,75, Filipina 4,67, dan Vietnam 4,43.

(Baca juga: Impor Barang Modal Naik, Surplus Perdagangan November 2017 Tergerus)

Meski begitu, Suhariyanto yang biasa dipanggil Kecuk mengungkapkan, survei yang dilakukan BPS mencatat kenaikan peringkat Indonesia dibandingkan 2015. Indonesia masuk ke dalam 10 besar negara paling dinamis dengan kenaikan indeks TIK dari 3,85 pada 2015 menjadi 4,33 pada 2016.

Penghitungan pembangunan teknologi menggunakan 11 indikator dengan 3 subindeks, yaitu akses dan infrastruktur, penggunaan, dan keahlian. Akses dan infrastruktur naik dari 4,81 menjadi 4,88 dan keahlian meningkat dari 5,38 menjadi 5,54.

Halaman:
Reporter: Michael Reily