Samsung Note 7 Bermasalah, Apple dan Google Raih Peluang

Arief Kamaludin|KATADATA
11/10/2016, 17.38 WIB

Penghentian penjualan Galaxy Note 7 telah membuka babak baru persaingan di antara produsen ponsel pintar (smartphone) di dunia. Masalah yang menimpa Samsung tersebut menjadi peluang bagi dua pesaing terberatnya, yaitu Apple dan Google, untuk menggenjot penjualan masing-masing produk teranyarnya: iPhone 7 dan Pixel.

"Sudah tidak ada gunanya untuk melanjutkan produksi Note 7,"  kata analis HMC Investment Securities Co. Greg Roh, seperti dilansir Bloomberg, Senin (10/10). (Baca: Insiden di Pesawat, Samsung Akhirnya Setop Produksi Note 7)

Pada awal September lalu, Samsung menarik dan mengganti jutaan produk Note 7 lantaran menerima banyak laporan kasus ledakan baterainya yang menyebabkan percikan api. Meski begitu, selama sepekan  terakhir pun beberapa laporan muncul mengenai produk pengganti  yang mengalami masalah serupa.

Atas kondisi ini, Samsung meminta peritel untuk menghentikan penjualan semua produk Note 7. Penjualan tidak dilanjutkan selama Samsung  dan otoritas Amerika Serikat menyelidiki penyebab insiden  tersebut.

Selain itu, para konsumen disarankan berhenti memakai Note 7. Kebijakan ini ditempuh  setelah perusahaan distributor termasuk AT&T Inc., T-Mobile US  Inc., Sprint Corp., Verizon Communications Inc. dan perusahaan  Australia, Telstra Corp., menghentikan penjualan Note 7.

Sebelum menghadapi persoalan baterai, Samsung mengabaikan pasar smartphone yang melesu dengan merilis Note 7. Perusahaan asal Korea Selatan ini juga sempat meraih keuntungan akibat vakumnya kehadiran iPhone baru.

Dalam kuartal II lalu, Samsung mengirimkan 77 juta ponsel dengan pangsa pasar mencapai 22 persen. Berdasarkan data IDC, angka ini melonjak dibandingkan tahun lalu yang sebanyak 73 juta unit ponsel dengan pangsa pasar 21 persen. Sementara itu, penjualan Apple merosot 15 persen dan hanya meraup pangsa pasar 12 persen.

Halaman: