Efek Pandemi, 700 Lebih Situs Netflix dan Disney+ Palsu Curi Data

Google Play Store
Ilustrasi Netflix
20/4/2020, 10.27 WIB

Sejauh ini pelanggan Netflix mencapai 160 juta. Untuk mengantisipasi gangguan atau situs down, Netflix bahkan mengurangi konsumsi bandwidth 25% di Eropa. Hal ini bertujuan mengurangi beban internet dari Netflix karena trafik melonjak.

(Baca: Apple Pangkas Tarif, Amazon Gratiskan Tontonan untuk Anak Saat Pandemi)

Begitu juga dengan Disney + yang hampir menggandakan jumlah pelanggannya karena pandemi Covid-19. Kini jumlah pelanggan Disney + global mencapai 50 juta. 

Tidak hanya Netflix dan Disney +, saat pandemi, penjahat siber juga memanfaatkan nama organisasi kesehatan dunia (WHO) dalam upayanya menipu korban. Para penipu mengirim pesan lewat email dan mendorong pengguna untuk mengunduh malware, tanpa diketahui.

Google mencatat, dalam sehari ada 18 juta program penyusup (malware) dan penipuan (pishing) tentang virus corona di Gmail. Selain itu, perusahaan menemukan 240 juta spam sehari tentang Covid-19. 

Raksasa teknologi AS itu pun mengandalkan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan teknik lainnya untuk menyaring 99,9% malware, pishing, dan spam tersebut. (Baca: Google Temukan 18 Juta Malware dan Penipuan soal Virus Corona per Hari)

Perusahaan juga bekerja sama dengan WHO mengimplementasikan otentikasi pesan berbasis domain, pelaporan, dan kesesuaian (Domain-based Message Authentication, Reporting, and Conformance/DMARC). Dengan begitu para penyusup dan penipu akan kesulitan untuk masuk dan menyamar sebagai domain WHO.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan