13 Juta Akun Penggunanya Dibobol, Bukalapak: Data Konsumen Aman

ANTARA FOTO/FOTO/Audy Alwi
Director of Payment, Fintech, and Virtual Products Bukalapak Victor Lesmana (kiri), didampingi Head of Marketing Vidio Ade Muti Dilapanga (kanan) menyerahkan paket kepada pelanggan prioritas pada peluncuran program Gratis Ongkir dan Gratis Streaming Pembeli Prioritas Bukalapak, di Jakarta, Kamis (23/1/2020).
Penulis: Desy Setyowati
6/5/2020, 08.44 WIB

Namun, ada empat peretas yang menjual data Bukalapak sejak awal tahun ini. Peretas dengan username jffyh misalnya, mengaku punya basis data (database) termasuk password dari beberapa platform, termasuk Bukalapak. Data ini dijajakan pada 3 Maret lalu.

(Baca: Tokopedia dan Bukalapak Diretas, Ini Dua Modus Bobol E-commerce)

Kemudian, peretas dengan nama Asian Boy mengatakan dirinya memiliki hampir 13 juta data pengguna Bukalapak. “Saya menjual basis data Bukalapak, 12.960.526 pengguna,” kata dia melalui Raid Forums, hari ini (6/5).

Peretas lainnya, Startexmislead juga mengaku punya data hampir 13 juta akun pengguna Bukalapak. “Hubungi saya di PM, tidak akan menerima penawaran di luar platform (PM),” kata dia.

Bahkan, ia memberikan contoh data yang dijualnya. Beberapa di antaranya menunjukkan nama-nama petinggi Bukalapak seperti pendiri Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono, dan Fajrin Rasyid.

Zaky dan Nugroho tak lagi di Bukalapak, namun sempat menjabat sebagai CEO dan CTO. Sedangkan Fajrin merupakan Presiden Bukalapak.

Peretas dengan nama TWV35 juga menawarkan 13 juta catatan dari platform Bukalapak yang bocor. “Sebanyak 13 Juta catatan bocor dari mereka, 500 ribu ini sedang dibagikan,” ujar dia.

(Baca: Kominfo: E-comerce Wajib Beri Tahu Jika Akun Pengguna Diretas)

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur