SoftBank Group melaporkan rugi bersih tahun fiskal 2019 sebesar US$ 8,9 miliar atau sekitar Rp 132 triliun. Anak usahanya, Vision Fund 2 pun gagal mendapatkan bantuan pendanaan dari investor.
Karena itu, Pendiri sekaligus CEO SoftBank Masayoshi Son menyampaikan akan menggunakan dana perusahaan induk untuk investasi. "Kami memutuskan untuk menginvestasikan uang kami sendiri. Karena kinerja (Vision Fund) tidak terlalu baik," kata Son dikutip dari Business Insider, Senin (18/5).
Pada tahun lalu, Vision Fund melaporkan kerugian operasional 1,36 triliun yen atau sekitar US$ 12,6 miliar (Rp 189,8 triliun). (Baca: Pertama Kali dalam 15 Tahun SoftBank Rugi Rp 132 T, Jack Ma Mundur)
Tahun ini, Softbank membuat proyek pendanaan kelanjutannya yakni Vision Fund 2. Akan tetapi, Vision Fund 2 gagal mendapatkan investasi. "Karena kinerjanya tidak terlalu baik, tentu saja uang untuk Vision Fund 2 tidak dapat diperoleh dari orang lain," kata dia.
Investor tidak mau membiayai proyek pendanaan Vision Fund 2 karena khawatir dengan portofolio pendanaan sebelumnya, seperti Uber dan WeWork. Startup berbagi ruang kerja (coworking space) WeWork mengalami kesulitan keuangan setelah batal melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) tahun lalu.
Sedangkan Uber membukukan kerugian bersih US$ 2,9 miliar pada awal tahun ini. Salah satu penyebabnya, karena permintaan layanan transportasinya anjlok akibat pandemi Covid-19.
(Baca: CEO SoftBank Menyesal Investasi Ratusan Triliun di Startup Wework)
Selain itu, perusahaan rintisan yang juga didanai SoftBank yakni OneWeb bangkrut karena pandemi virus corona. Padahal, Masayoshi Son sempat mengatakan bahwa OneWeb merupakan salah satu startup portofolio andalannya.
Kondisi tersebut membuat Vision Fund merugi. Kendati begitu, Son menegaskan bahwa kondisi ini bukan berarti tak ada investasi baru melalui Vision Fund. Investasi akan tetap ada, namun tidak seagresif sebelumnya dan perusahaan bakal lebih hati-hati.
Padahal, Masayoshi Son sempat menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) guna membahas peluang investasi di ibu kota baru pada Januari lalu. Saat itu, ia belum memutuskan besaran investasi yang akan dikucurkan SoftBank pada proyek ini.
(Baca: Bos Softbank Temui Jokowi Bahas Potensi Investasi di Ibu Kota Baru)