Potensinya Besar, Dua Siasat Alibaba Garap Bisnis Pusat Data di RI

Instagram/@alibaba.group
Ilustrasi kantor Alibaba
10/6/2020, 14.07 WIB

Ia menyadari bahwa semakin banyak perusahaan cloud yang merambah pasar Indonesia. Akan tetapi, “semakin banyak pemain, kami dapat bekerja sama untuk mengembangkan pasar ini," ujar Leon. 

Alibaba Cloud menawarkan produk dan layanan komprehensif, mulai dari elastic computing, basis data, jaringan, penyimpanan data, keamanan, middleware hingga solusi untuk mengatasi tantangan industri vertikal. Beberapa kliennya seperti Ruangguru, Kopi Kenangan, MNC, JNE, Akulaku, Investree dan Adira Finance.

(Baca: Pusat Data Google & Amazon di RI Bakal Buat Layanan Cloud Diminati)

Perusahaan berkomitmen untuk menginvestasikan US$ 28 miliar atau sekitar Rp 435 triliun untuk pengembangan layanan komputasi awan selama tiga tahun. Hal ini merespons peningkatan permintaan perangkat lunak (software) di Tiongkok yang melonjak selama pandemi corona. 

Alibaba akan menghabiskan dana untuk pengembangan semikonduktor dan sistem operasi, serta membangun infrastruktur pusat data. Presiden Alibaba Cloud Intelligence Jeff Zhang berharap investasi ini bisa mendorong bisnis perusahaan. 

"Kami berharap investasi tersebut akan membantu bisnis untuk segera pulih," ujar Zhang dikutip dari Reuters, pada April lalu. (Baca: Potensi Bisnis Pusat Data di RI Besar, tapi Investor Keluhkan Regulasi)

Penggunaan software memang melonjak karena sebagian besar karyawan Tiongkok bekerja dari rumah sepanjang Februari lalu. Salah satunya lonjakan layanan cloud terjadi pada DingTalk, aplikasi obrolan di tempat kerja.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur