PUBG Mobile menjadi game online terlaris di dunia per Mei, versi Sensor Tower. Gim besutan Tencent ini baru saja meluncurkan empat fitur baru.
Berdasarkan perhitungan Sensor Tower melalui platform Store Intelligence, pengeluaran pengguna PUBG Mobile mencapai US$ 226 miliar atau sekitar Rp 3,2 triliun pada Mei lalu. Nilai ini tumbuh 41% dibanding periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy).
Store Intelligence dapat meninjau metrik histori kinerja gim online, yang diunduh di App Store dan Google Play Store. Platform ini juga diklaim dapat menghitung pendapatan aplikasi dan perkiraan unduhan.
“Game mobile terlaris di dunia untuk Mei yakni PUBG Mobile dari Tencent,” demikian dikutip dari laporan Sensor Tower, beberapa waktu lalu (9/6). Paling banyak berasal dari App Store.
(Baca: Efek Pandemi, PUBG Sumbang Rp 78,4 T ke Perusahaan Tiongkok Tencent)
Sedangkan beberapa hari lalu, GameXP mengonfirmasi bahwa Gim asal Tiongkok itu akan segera merilis pembaruan beta 0.19.0 untuk iOS. YouTuber gaming asal India, StanGo membocorkan ada empat fitur baru pada versi terbaru PUBG Mobile ini.
Pertama, rotasi kamera saat leaning atau ketika bersembunyi atau bersandar di balik bangunan sembari membidik musuh. Saat opsi ini dinonaktifkan, maka tampilan kamera atau karakter akan tetap statis.
Kedua, rotasi kamera saat Aim Down Sight (ADS) atau membidik musuh. Ketika opsi ini dinonaktifkan, tampilan kamera atau karakter tidak akan bergerak saat pemain menggerakkan jari.
(Baca: Berkat PUBG, CEO Tencent Geser Jack Ma Jadi Orang Terkaya di Tiongkok)
Ketiga, First-Person Perspective (FPP) Dynamic Holding. Saat menerapkan mode FPP, banyak pemain mengeluh penglihatannya terbatas. Pada versi 0.19.0, PUBG Mobile menyelesaikan masalah ini dan memperkenalkan opsi penahanan dinamis FPP di tab pengaturan.
Saat opsi itu aktif, karakter akan memegang senjata, yang terlihat sedikit di bawah mata pemain. Ini membuat pengguna memiliki pandangan lengkap terkait medan tempur, sehingga lebih mudah membidik musuh.
Terakhir, pengaturan efek baru, yang akan meningkatkan kesan saat karakter berdarah di PUBG Mobile. “Pemain dapat memilih dari berbagai efek darah,” demikian dikutip dari Sportskeeda, kemarin (10/6).
(Baca: Kehilangan Rp 22 Triliun, Kekayaan Jack Ma Disalip Bos Pengembang PUBG)
Posisi kedua game online terlaris di dunia pada Mei yakni Honor of Kings, juga dari Tencent. Pengeluaran pemain mencapai US$ 204,5 juta, tumbuh 42% yoy. Sekitar 95% didapat dari pengguna asal Tiongkok, lalu 2,2% dari Thailand.
Peringkat ketiga ditempati oleh Roblox dari Roblox Corporation. Lalu, diikuti oleh Monster Strike dari Mixi dan Coin Master dari Moon Active.
Game online memang menjadi salah satu alternatif hiburan bagi masyarakat saat berdiam di rumah akibat pandemi corona. Kondisi ini membuat jumlah pengguna dan pendapatan pengembang gim melonjak.
Pokémon Go dari Niantic misalnya, pendapatannya melonjak 45,5% menjadi US$ 82,2 juta pada Mei 2019. Lalu, pengeluaran pemain Three Kingdoms Strategic dari Alibaba mencapai US$ 491,4 juta sejak dirilis pada September 2019.
(Baca: Gamer Indonesia Masuk Lima Besar Pemain PUBG Terbaik Dunia)