Mengaku Rugi, KCI Minta Kenaikan Tarif KRL saat Normal Baru

ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/nz
Sejumlah penumpang KRL Commuter Line berada di dalam gerbong yang telah diberi marka jarak sosial di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Kamis (11/6/2020). PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengalami kerugian akibat pandemi corona.
13/6/2020, 18.39 WIB

PT Kereta Commuter Indonesia atau KCI mengalami kerugian akibat turunnya jumlah penumpang selama pandemi Covid-19. Perusahaan pun meminta pemerintah menyetujui kenaikkan tarif kereta rel listrik saat  normal baru.

Direktur Utama KCI Wiwiek Widayanti mengatakan perusahaan bisa melayani 1 juta penumpang di Jabodetabek saat waktu normal. Namun, jumlah tersebut merosot hingga 200 ribuan penumpang saat pandemi corona. 

"Otomatis selama pandemi ada penurunan pendapatan, kerugian pasti ada," kata Wiwiek dalam video conference pada Sabtu (13/6). Pendapatan berkurang dari tiket maupun dana Public Service Obligation (PSO). 

Pihaknya pun berharap regulator bisa membuat kebijakan penyesuaian tarif layanan KRL saat new normal. "Kami berharap PSO ada kebijakan penyesuaian tarifnya lagi," katanya.

(Baca: Cegah Penularan Covid, Penumpang KRL Dibatasi 74 Orang per Gerbong)

(Baca: Transisi PSBB Jakarta Dimulai, Penumpang KRL Menumpuk di Stasiun Bogor)

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan