Masyarakat Bisa Cek Kesehatan terkait Corona di Aplikasi Gojek

gojek
Ilustrasi layanan konsultasi kesehatan terkait virus corona dari Halodoc di aplikasi Gojek
Penulis: Desy Setyowati
23/3/2020, 10.05 WIB

Pemerintah menggelar pemeriksaan terkait virus corona secara massal atau rapid test sejak akhir pekan lalu. Kini, Kementerian Kesehatan menggandeng decacorn Tanah Air, Gojek dan startup kesehatan, Halodoc untuk menggencarkan pemeriksaan.

Melalui kolaborasi itu, Gojek dan Halodoc merilis layanan konsultasi online (telemedicine) Check Covid-19. Hal ini didukung oleh lebih dari 20 ribu dokter di dalam ekosistem Halodoc.

Layanan itu tersedia dalam bentuk shuffle card di aplikasi Gojek. Jutaan pengguna bisa memilih shuffle card Check Covid-19  di tampilan aplikasi Gojek, dan akan langsung diarahkan ke layanan tersebut.

Pengguna bisa berkonsultasi mengenai gejala kesehatan yang dialami dan melakukan self-assessment atau pemeriksaaan mandiri terkait virus corona. Apabila ada dugaan menderita Covid-19, dokter akan meminta pengguna menerapkan isolasi di rumah. Sedangkan obat yang diresepkan akan diantar oleh Gojek ke rumah pengguna.

(Baca: Deteksi Corona, Pemerintah Mulai Lakukan Rapid Test Hari Ini)

Bila membutuhkan penanganan dan tindakan lebih lanjut, maka pengguna akan dirujuk ke rumah sakit rujukan. “Gojek dan Halodoc memiliki akses untuk menyebarkan informasi dan edukasi pencegahan Covid-19 kepada puluhan juta masyarakat,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan drg Oscar Primadi dalam siaran pers, Senin (23/3).

Co-CEO Gojek Group Andre Soelistyo menyatakan, perusahaan mengerahkan seluruh elemen dari ekosistem untuk memperkuat penanganan Covid-19 di Indonesia. “Para mitra pengemudi dan merchant membantu masyarakat mendapatkan barang, makanan dan obat-obatan yang diperlukan,” katanya.

Co-CEO Gojek Group Kevin Aluwi menambahkan, kemitraan itu sejalan dengan upaya perusahaan memutus penyebaran virus corona. “Kami membuka akses kepada jutaan masyarakat Indonesia untuk melakukan pemeriksaan awal Covid-10,” katanya.

(Baca: Aplikasi Kesehatan Good Doctor dan Halodoc Buat Program Atasi Corona)

Berdasar data WHO, sekitar 80% pasien Covid-19 di dunia hanya mengalami gejala ringan, dan bisa sembuh dengan perawatan di rumah tanpa perlu dirawat di rumah sakit. Karena itu, menurut CEO Halodoc Jonathan Sudarta, sistem pemeriksaan awal akan menyaring masyarakat dengan risiko Covid-19 rendah, medium hingga tinggi.

“Kami juga telah menyiagakan lebih banyak dokter sehingga masyarakat bisa berkonsultasi secara gratis saat ini kepada dokter di kategori Covid-19 kapanpun dan di manapun. Supaya, sistem layanan kesehatan pemerintah bisa difokuskan kepada penanganan pasien Covid-19,” kata Jonathan.

Ia pun menegaskan bahwa mitra dokter Halodoc telah mendapatkan pelatihan dan memiliki pengetahuan yang memadai terkait pandemi corona, sesuai anjuran pemerintah dan WHO. Dengan begitu, mereka bisa memberikan konsultasi yang tepat.

Selain itu, Gojek dan Halodoc berencana menciptakan produk baru mendesentralisasi pemeriksaan laboratorium yang direkomendasikan oleh pemerintah. Hal ini agar rumah sakit dapat berfokus pada pasien yang membutuhkan perawatan.

(Baca: Lockdown dan Pandemi Corona Dinilai Untungkan Dua Sektor Startup)