Virus Corona Masuk Indonesia, Transaksi Halodoc Naik Dua Kali Lipat

Dokumen halodoc.
Ilustrasi, aplikasi halodoc
6/3/2020, 15.29 WIB

Pasca-pengumuman dua warga Depok terinfeksi virus corona, masyarakat berbondong-bondong membeli masker kesehatan hingga vitamin. Transaksi di platform Halodoc pun melonjak dua kali lipat.

Startup di sektor kesehatan itu mencatat, obat herbal untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan vitamin meningkat. “Peningkatan hampir dua kali lipat total untuk transaksi di Halodoc selama seminggu ini,” kata Vice President Marketing Communications Halodoc Felicia Kawilarang kepada Katadata.co.id, Jumat (6/3).

Perusahaan dapat memintau peningkatan permintaan. Karena itu, Halodoc bisa sesegera mungkin meminta apotek mitra untuk menambah stok produk yang hampir habis.

(Baca: Corona Mewabah, Startup Kesehatan Diramal Makin Diminati Investor)

Halodoc mengaku stok vitamin, hand sanitizer, dan masker kesehatan aman, serta menjamin harganya lebih murah dibanding pasaran. Saat ini, perusahaan menggaet 1.800 apotek.

Selain produk, Halodoc mencatat permintaan layanan konsultasi meningkat. Karena itu, perusahaan menambah jumlah dokter yang menyediakan layanan 24 jam. Setidaknya 22 ribu dokter bekerja sama dengan Halodoc.

“Kami lihat, interest paling tinggi yakni orang tua, yang punya anak kecil,” kata Felicia. (Baca: Corona Mewabah, GoPay: Transaksi Layanan Kesehatan Berpeluang Naik)

Sebelumnya, SVP Marketing GoPay Timothius Martin memperkirakan, transaksi layanan kesehatan menggunakan pembayaran GoPay meningkat. Sebagaimana diketahui, Halodoc masuk ekosistem Gojek.

“Layanan kesehatan yang ada di aplikasi Gojek, Halodoc dan beberapa mitra kami lainnya kemungkinan ada peningkatan (transaksi),” ujar Timothius di Jakarta, kemarin (5/3).

(Baca: Jokowi Nyatakan 2 WNI di Indonesia Positif Virus Corona)

Ketua Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Ignatius Untung juga sempat menyampaikan, layanan startup di sektor kesehatan akan semakin sering digunakan di tengah wabah virus corona. Karena itu, transaksinya bakal meningkat. Di Indonesia, ada beberapa startup kesehatan seperti Halodoc, Alodokter, Prixa, GoApotik, dan lainnya

"Ketika ada orang yang sakit flu sedikit, lalu khawatir dan panik karena mengira terinfeksi virus corona, mereka langsung bertanya ke dokter melalui aplikasi tersebut," ujar Ignatius kepada Katadata.co.id.

Sebaliknya, investasi ke startup berbagi tumpangan (ride hailing) hingga e-commerce diprediksi terdampak covid-19. Sebab, masyarakat akan lebih berhati-hati membeli barang melalui platform online maupun menggunakan transportasi umum.

(Baca: Cegah Virus Corona, Cuci Tangan Lebih Efektif daripada Pakai Masker)

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan