Grab bekerja sama dengan BRI Ventures menggelar program pendanaan startup, Grab Venture Velocity (GVV) angkatan III. Kedua perusahaan ini menyediakan dana investasi US$ 10 juta atau sekitar Rp 141 miliar.
"Kami tengah mempersiapkan joint fund dengan Grab, bagi startup, sampai US$ 10 juta," kata CEO BRI Ventures Nicko Widjaja kepada Katadata.co.id, Rabu (4/2). Nilai tersebut dibagi dua, setengah dari BRI Ventures dan sisanya Grab.
Perusahaan modal ventura milik BRI itu menilai, sektor ritel baru (new retail) online to offline (O2O) terkait kuliner dan logistik berpeluang tumbuh tinggi tahun ini. sektor logistik dinilai potensial seiring pertumbuhan e-commerce.
(Baca: Gelar Program Pendanaan Tahap 3, Grab Incar Startup Kuliner & Logistik)
Perusahaan rintisan di sektor kuliner dinilai tumbuh cepat dewasa ini. "Lihat saja fenomena Fore dan Kopi Kenangan, sedang mengalami percepatan. Daya beli masyarakat tinggi dan sekarang sektor ini dapat diberdayakan melalui teknologi," kata Nicko.
Teknologi dinilai bisa meningkatkan efektivitas operasional startup sektor kuliner. Efektivitas itu dari sisi manajemen tenaga kerja (workforce management), optimisasi operasi, pengenalan merek sampai perencanaan keuangan.
Karena itu, GVV kali ini berfokus menyasar startup di kedua sektor tersebut. Tidak hanya pendanaan, startup hasil akselerasi GVV akan mendapat fasilitas lain seperti ruang kerja bersama (co-working space), bimbingan (mentorship), server, logistik, dapur berbasis komputasi awan (cloud kitchen) dan infrastruktur pendukung lainnya.
(Baca: BRI Ventures Dapat Tambahan Modal Rp 500 Miliar dari BRI)
Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi sebelumnya mengatakan, kedua sektor itu potensial. "Kami melihat potensi besar, pengusaha warung makanan itu banyak. Sekarang lagi tren, mereka (restoran) bantu ekonomi digital. Lalu, sektor logistik jadi sangat penting di Indonesia," kata Neneng, kemarin.
Grab sudah menggelar dua kali GVV dan menggelontorkan investasi Rp 3 triliun atau US$ 250 juta sejak 2018. Neneng mengklaim, program GVV sebelumnya berhasil memberdayakan 117 ribu pengusaha mikro selama dua tahun.
Startup yang lolos berpeluang mengikuti proyek (pilot project) layanan di platform Grab. "Mereka bisa memaksimalkan konsumen kami. Karena basis pasarnya besar sekali,” ujar Neneng.
Ada 10 startup di Asia Tenggara yang ikut serta program tersebut. Enam di antaranya berasal dari Indonesia yakni Eragano, PergiUmroh, Porter, Sayurbox, Tanihub, Tamasia, dan Qoala.
(Baca: Kopi Kenangan Ekspansi ke Luar Negeri, Incar Pasar Asia Tenggara)