Anterin tengah dalam proses akuisisi oleh Indonesia Transport & Infrastructure (IATA), perusahaan dalam Grup MNC yang bergerak di bidang penerbangan dan infrastruktur. Imron membenarkan kabar tersebut. Namun, ia enggan membeberkan lebih dalam mengenai akuisisi itu. "Iya, yang jelas kami ini tumbuh organik," ujarnya.

(Baca: Muncul Aplikasi Baru Pesaing Gojek dan Grab, Mana yang Lebih Murah?)

Ketika ditanya soal model bisnis setelah akuisisi, Imron mengatakan modelnya akan hybrid. Artinya, keuntungan tidak hanya berbasis langganan (subscription based), tapi juga komisi (commission based).

"Ke depan, akan dinamis dan variatif. Tapi yang jelas benefit pengemudi akan lebih besar. Fokus kami mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan mitra driver," ujarnya.

Saat ini, Anterin tidak menggunakan skema berbagi keuntungan komisi dengan mitra pengemudinya, namun mitra pengemudi dikenakan biaya berlangganan aplikasi.

Rencananya, skema keuntungan komisi akan diterapkan Anterin untuk layanan barunya yaitu Food delivery, Fresh Delivery, dan Last-Mile delivery. Namun, keuntungan komisi Anterin didapat dari merchant, bukan dari mitra pengemudi.

Halaman: