Kemenparekraf: Indonesia Berpeluang Punya Startup Setara Alipay

Katadata/cindy mutia annur
Managing Director Digitarata Nicole Yap dan Deputi Akses Permodalan Kemenparekraf Fadjar Hutomo di Jakarta, Kamis (23/1).
Penulis: Desy Setyowati
23/1/2020, 16.54 WIB

(Baca: Riset Google: Investasi ke Startup RI Rp 23,8 T, Terbesar di Regional)

Meski begitu, ia mengakui bahwa startup Tanah Air menghadapi beberapa tantangan. Pertama, sumber daya manusia (SDM) yang ahli digital minim. Kedua, pembinaan.

Terakhir, permodalan. “Sukses rate startup hanya 10%. Ini ada kaitannya dengan akses permodalan,” kata Fadjar.

Pada Oktober 2019 lalu, Johnny Plate mengungkapkan ambisinya mencetak lebih banyak unicorn dan decacorn, bahkan hectocorn selama masa jabatannya. "Kalau bisa kita punya startup dengan skala US$ 100 miliar (hectocorn)," ujar dia di sela-sela acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) di kantor Kominfo, Rabu (23/10/2019) lalu.

Johnny berencana membuat berbagai terobosan selama masa jabatannya. Di antaranya, dengan mendorong lahirnya startup-startup bervaluasi tinggi.

Ia optimistis target tersebut bisa tercapai. Sebab menurutnya, Indonesia memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan startup. "Jadi jangan takut dengan (target) itu. Kita harus mempunyai gagasan yang besar karena kita punya potensi yang besar," ujarnya.

(Baca: Dari Unicorn, Decacorn, hingga Hectocorn)

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur