Startup pendidikan Ruangguru dikabarkan tengah menggalang pendanaan US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun. Dengan adanya investasi itu, valuasi perusahaan rintisan itu diprediksi tembus US$ 500 juta atau sekitar Rp 7 triliun.
“Investasi itu dipimpin oleh perusahaan ekuitas General Atlantic,” kata salah seorang sumber yang mengetahui pendanaan itu dikutip dari Tech in Asia, kemarin (16/12). Adapun General Atlantic berbasis di Amerika Serikat (AS).
Katadata.co.id menghubungi Ruangguru terkait pendanaan tersebut. Namun, hingga berita ini ditulis, startup itu belum memberikan tanggapan. (Baca: Jadi Staf Khusus Jokowi, CEO Ruangguru Sumbang Gaji untuk Modal UMKM)
Sebelumnya, investor asal Jepang, SoftBank dikabarkan tertarik berinvestasi di Ruangguru. Namun, rencana itu kabarnya urung dilakukan karena SoftBank mengalami persoalan pada portofolionya, terutama WeWork.
Akan tetapi, sumber tersebut mengatakan kepada Tech in Asia bahwa tidak ada hubungan antara keputusan investor dalam putaran pendanaan ini dengan kasus WeWork.
CEO sekaligus pendiri Ruangguru Adamas Belva Syah Devara memang sempat menyampaikan bahwa perusahaannya tengah menggalang pendanaan. ambahan modal itu rencananya digunakan untuk mengembangkan produk baru dan menambah jumlah Sumber Daya Manusia (SDM).
Selain itu, Ruangguru merambah pasar Vietnam dengan nama Kienguru. Di negara tersebut, startup ini bahkan meluncurkan program televisi. (Baca: Startup Pendidikan, Ruangguru Rambah Vietnam dengan Nama Baru)
Ruangguru disebut-sebut bakal menjadi calon unicorn atau startup bervaluasi lebih dari US$ 1 miliar. Namun jika perkiraan valuasinya hanya US$ 500 juta benar, maka perusahaan rintisan ini belum akan menyabet gelar unicorn.
Per Agustus lalu, Ruangguru memiliki 15 juta pengguna. Jumlah tersebut meningkat dibanding akhir tahun lalu yang sebanyak 11 juta. Perusahaan rintisan ini juga sudah menggaet 300 ribu guru di Indonesia. Belva menargetkan 52 juta siswa di Indonesia menggunakan layanan Ruangguru.
“Kami tumbuh 20 kali lipat dalam setahun. Kami berharap, 52 juta siswa itu secepat mungkin menggunakan Ruangguru,” kata Belva pada Agustus lalu (10/7). Karena itu, perusahaannya fokus pada pemasaran supaya layanannya lebih dikenal masyarakat. Saat ini, Ruangguru sudah hadir di 32 provinsi di Tanah Air.
Pada 2014, Ruangguru mendapat pendanaan tahap awal (seed funding) yang dipimpin oleh East Ventures. Setahun kemudian, perusahaan mendapat pendanaan seri A yang dipimpin Venturra Capital. Lalu, putaran seri B yang dipimpin oleh UOB Venture Management pada 2017.
Di Indonesia, Ruangguru bersaing dengan beberapa startup Pendidikan lainnya. Di antaranya Zenius Education, HarukaEdu, Cakap, dan lainnya.
(Baca: Bicara Soal Unicorn Keenam, Rudiantara Sapa CEO Ruangguru)