Setelah Singapura, Startup Logistik RI Ritase Incar Pasar ASEAN Lain

Ilustrasi, bongkar muat peti kemas di Terminal Koja Tanjung Priok Jakarta (18/9).
15/12/2019, 06.00 WIB

Ritase juga membuat showroom truk di Bekasi dan platform marketplace jual beli truk bekas. Kini, para pengemudi truk juga bisa mengganti spare part dan mengisi bensin melalui platform Ritase.

Perusahaan tersebut telah melayani puluhan ribu pengiriman per bulan melalui platform-nya. Startup yang berdiri pada 2017 ini telah menggaet 500 perusahaan transportasi kecil dan menengah. Saat ini, Ritase memiliki lebih dari 15 ribu truk.

(Baca: Berkah E-commerce, 5 Startup Logistik Dapat Investasi Sejak Awal 2019)

Sebelumnya, Ritase mengumumkan perolehan pendanaan seri A US$ 8,5 juta atau sekitar Rp 119,5 miliar. Pendanaan ini berasal dari Golden Gate Ventures, dengan partisipasi Jafco Asia dan ZWC Ventures.

Pada Mei tahun lalu, Ritase memperoleh pendanaan pra-seri A US$ 4,4 juta atau sekitar Rp 61,6 miliar. Modal tersebut didapat dari Insignia Ventures Partners, Mitsubishi Corporation, Beenext, Skystar Capital, dan modal ventura Agung.

Rencananya, tambahan modal ini akan digunakan Ritase untuk mempercepat inovasi, pengembangan bisnis di Indonesia, dan ekspansi ke Singapura. “Setelah Singapura, kami akan memutuskan pasar regional mana yang akan disasar. Ini bisa Malaysia, Filipina atau Thailand,” kata Founder sekaligus CEO Ritase Iman Kusnadi dikutip dari Kr-Asia, beberapa waktu lalu (4/7).

(Baca: Mantan Petinggi Kudo Bangun Startup Logistik, Logisly)

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan