Berkah E-commerce, 5 Startup Logistik Dapat Investasi Sejak Awal 2019

Desy Setyowati
9 Agustus 2019, 20:25
Investasi startup logistik
ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Ilustrasi, pekerja memilah paket barang di gudang logistik TIKI di kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Lima startup logistik dapat pendanaan sejak awal tahun ini.

Perkembangan bisnis e-commerce membawa berkah bagi startup di bidang logistik. Setidaknya, ada lima perusahaan rintisan terkait pengiriman barang mendapat tambahan modal sejak awal tahun ini.

AllSome Fulfillment misalnya, memperoleh pendanaan tahap awal (seed funding) US$ 1,94 juta atau sekitar Rp 27,7 miliar dari East Ventures kemarin (8/8). Setelah mendapat tambahan modal, startup pengemasan dan pengiriman barang asal Malaysia ini berencana masuk ke Indonesia.

“Dengan membangun kemampuan fulfillment lokal yang terdesentralisasi, hal ini akan membuka potensi yang sebenarnya dari transaksi perdagangan di Asia Tenggara,” kata Partner dari East Ventures Melisa Irene dalam siaran pers, kemarin (8/8).

CEO AllSome Fulfillment Liu Yi Shu mengatakan, potensi pasar e-commerce Indonesia cukup besar. Berdasarkan riset Google dan Temasek, pasar bisnis ini di Tanah Air diperkirakan mencapai US$ 53 miliar atau sekitar Rp 753 triliun pada 2025.

Startup logistik lokal, Ritase juga mendapat investasi pada awal tahun ini. Dana segar itu didapat dalam putaran pendanaan seri A US$ 8,5 juta atau sekitar Rp 119,5 miliar. Modal ini berasal dari Golden Gate Ventures, dengan partisipasi Jafco Asia dan ZWC Ventures.

(Baca: Prospeknya Cerah, Bisnis Logistik Diprediksi Tumbuh Lebih 30% di 2020)

Rencananya, dana ini akan digunakan untuk mempercepat inovasi, pengembangan bisnis di Indonesia, dan ekspansi ke Singapura. “Setelah Singapura, kami akan memutuskan pasar regional mana yang akan disasar. Ini bisa Malaysia, Filipina atau Thailand,” kata Founder sekaligus CEO Ritase Iman Kusnadi dikutip dari Kr-Asia, beberapa waktu lalu (4/7).

Iman mengatakan, perusahaannya ingin menggaet pasar di industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG) skala global di Singapura. Saat ini, Ritase telah bekerja sama dengan pemegang merek seperti Nestlé, Unilever, Japfa, Lotte, dan lainnya.

Startup logistik Waresix juga mendapat pendanaan seri A US$ 14,5 juta atau sekitar Rp 250 miliar pada Juli lalu. Pendanaan ini berasal dari EV Growth, SMDV dan modal ventura asal Singapura, Jungle Ventures. EV Growth memimpin pendanaan ini.

Rencananya, dana ini akan dipakai untuk memperluas cakupan dan mengembangkan teknologi. Saat ini, perusahaan telah memiliki 20 ribu truk dan 200 gudang di Indonesia.

“Kami akan terus mengembangkan jaringan transportasi darat dan gudang ke kota-kota yang lebih kecil, serta membuat inovasi lebih lanjut terhadap proses rantai pasokan (supply chain),” kata CEO Waresix Andree Susanto.

Ada juga Triplogic, perusahaan rintisan di bidang logistik on-demand yang mendapat pendanaan tahap awal dari East Ventures pada Maret lalu. Co-founder sekaligus CEO Triplogic Oki Earlivan menyampaikan, dana segar ini rencananya digunakan untuk memperluas jaringan logistik perusahaan.

Caranya, dengan menggandeng lebih banyak mitra Usaha Kecil dan Menengah (UKM) sebagai titik pengiriman barang (drop shipping point). Triplogic menyebut usahanya sebagai penyedia solusi terkait logistik atau logistics-as-a-service (LAAS).

Saat ini, Triplogic bermitra dengan 1.600 UKM dan beroperasi di 61 kota di Indonesia. “Kami adalah perusahaan logistik yang menyediakan solusi lengkap dari hulu ke hilir, mulai dari logistik, pengiriman paket, pengemasan, dan distribusi untuk UKM,” kata Oki dalam siaran pers, beberapa waktu lalu (30/4).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...