Qasir, Platform POS untuk Usaha Kecil Catatkan Transaksi Rp 1 Triliun

TWITTER @QasirPOS
Ilustrasi aplikasi Qasir. Co-founder dan CMO Qasir, Rachmat Anggara, menargetkan dapat menggaet 14 juta pengguna pada 2021.
Penulis: Hari Widowati
27/11/2019, 16.48 WIB

Menggandeng Fintech Pembiayaan Syariah

Qasir juga bekerja sama dengan perusahaan teknologi finansial (fintech) syariah yang memudahkan pengguna aplikasinya memperoleh pembiayaan. Pembiayaan yang diberikan berbeda dengan platform lain.

Qasir tidak akan memberi pembiayaan dalam bentuk uang tunai, melainkan dalam bentuk stok yang dibutuhkan toko tersebut. Cara ini dipilih karena kebanyakan pemilik usaha tidak menggunakan uang pinjaman untuk keperluan usaha, melainkan untuk keperluan pribadi.

Berdasarkan data transaksi pengguna yang dimilikinya, Qasir dapat mengetahui barang apa yang sering dibeli dan dibutuhkan pengguna. Dari situlah Qasir akan memilih stok barang yang dibutuhkan sebagai bentuk pembiayaan.

Pembayarannya dapat dilakukan dalam jangka waktu dua minggu. Hal ini berdasarkan pengalaman karena dalam jangka waktu empat hari biasanya toko kelontong sudah balik modal. Sejauh ini ada 200 UMKM yang menerima pembiayaan dari Qasir.

Ilustrasi platform fintech pembayaran. (Katadata/Desy Setyowati)



Qasir juga bekerja sama dengan penyedia layanan uang elektronik sehingga pengguna dan konsumen toko dapat melakukan pembayaran melalui DANA, OVO, GoPay, dan LinkAja. Adapun pengguna Miqro menyediakan fitur barcode untuk memudahkan identifikasi barang yang ada di toko. Pembeli cukup memindai kode tersebut dan masuk ke dalam sistem pembayaran aplikasi Miqro.

(Baca: Investor Asing Minati Fintech Syariah hingga Startup Kuliner Indonesia)

Pengguna aplikasi juga memiliki catatan mengenai pelanggan yang berhutang di tokonya. Hal ini tentu dapat mengatasi kesulitan dalam penagihan hutang seperti yang biasa ditemukan di toko kelontong konvensional.

Sejak berdiri pada 2015, Qasir memiliki 150 ribu pengguna yang tersebar di seluruh Indonesia. Adapun pengguna aplikasi Miqro baru 16 ribu pengguna dengan total transaksi Rp 42 miliar. Hal ini terjadi karena Miqro baru dirilis pada Oktober 2019.

Angga optimistis jumlah pengguna aplikasi Qasir bisa tumbuh menjadi 14 juta pengguna pada 2021."Tantangan dari penggunaan aplikasi ini terletak pada bagaimana mengedukasi pemilik usaha. Qasir memiliki sales yang disebut coach untuk mengajarkan bagaimana cara menggunakan aplikasi ini," ujarnya.

Jika UMKM berkembang dengan baik, Rachmat mengatakan, kontribusi UMKM terhadap perekonomian dapat terjaga. UMKM juga diyakini berperan penting mengurangi pengangguran karena menyerap 97% dari total tenaga kerja di Indonesia.

Reporter: Amelia Yesidora (Magang)

Halaman: