Startup Lokal, Crewdible Dapat Investasi Rp 21 M dari Investor Jerman

instagram/@crewdible
Ilustrasi, startup Crewdible. Startup terkait logistik atau penyedia micro-warehousing Indonesia Crewdible mengumumkan perolehan pendanaan pra-seri A US$ 1,5 juta atau sekitar Rp 21 miliar.
Penulis: Desy Setyowati
30/10/2019, 15.58 WIB

Startup terkait logistik atau penyediamicro-warehousing Indonesia Crewdible mengumumkan perolehan pendanaan pra-seri A US$ 1,5 juta atau sekitar Rp 21 miliar. Investasi itu dipimpin oleh Global Founders Capital, yang berbasis di Berlin, Jerman.

Perusahaan berencana menggunakan dana segar itu untuk memperluas pasar ke kota-kota besar di Indonesia. Crewdible juga ingin meningkatkan pemasaran dan sistem untuk mendukung berbagai kebutuhan pasar.

Startup ini menghubungkan para penjual di e-commerce dengan pemilik gudang, untuk memenuhi pesanan pembeli. Mitra Crewdible bisa memanfaatkan ruang kosong seperti rumah, kantor, dan gudang untuk menjadi micro-warehousing.

Dalam keterangan resminya, Crewdible menyatakan bahwa platform-nya membantu pemilik gudang mencari biaya tambahan dengan memaksimalkan ruang kosong. Bagi para pedagang online, layanan ini menghilangkan biaya overhead seperti sewa dan pemeliharaan gudang.

(Baca: Startup Logistik, Shipper Dapat Investasi dari Akselerator Asal AS)

Pada September 2018, Crewdible mengumpulkan pendanaan awal yang tidak diungkapkan dari angle investor. Sejak saat itu, perusahaan mengklaim bisnisnya tumbuh lebih dari 40 kali lipat dalam setahun terakhir.

"Dengan sistem canggih, kami ingin mendukung pedagang (online) di setiap langkah, dari 20 hingga 100 ribu transaksi sebulan," kata Pendiri sekaligus Chief Technology Officer (CFO) Crewdible Sony Gultom dikutip dari Tech In Asia, kemarin (29/10).

Crewdible merupakan bagian dari cohort pertama Gojek Xcelerate, program akselerator yang diluncurkan Gojek dengan Digitaraya awal tahun ini. (Baca: Dua Startup Lulusan Alibaba Netpreneur Garap Pasar Logistik RI)

Sejak awal tahun ini, ada tujuh startup logistik Indonesia yang dapat investasi. Shipper memperoleh pendanaan US$ 5 juta atau sekitar Rp 70 miliar pada September lalu. Dana segar itu diperoleh dari akselerator asal Amerika Serikat (AS), Y Combinator, bersama dengan Lightspeed Venture Partners, Floodgate, Insignia Ventures Partners, dan Convergence Ventures.

Perusahaan rintisan sejenis lainnya yang dapat pendanaan adalah Paxel US$ 10 juta dan SiCepat US$ 50 juta. Lalu, AllSome Fulfillment, Ritase, Waresik dan Triplogic. 

(Baca: Berkah E-commerce, 5 Startup Logistik Dapat Investasi Sejak Awal 2019)