Mantan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull mengunjungi kantor Bukalapak di Jakarta. Kunjungan Malcolm bertujuan untuk mempelajari pemberdayaan usaha kecil mikro menengah (UMKM) melalui digitalisasi di Indonesia.
"Presiden Joko Widodo bertekad menempatkan Indonesia dalam posisi terdepan di perekonomian digital. Saya percaya Bukalapak memiliki peran besar untuk merealisasikannya," ujar Turnbull melalui siaran pers, Senin (30/9).
Turnbull mengatakan, kolaborasi di bidang teknologi digital merupakan salah satu prioritas hubungan antara Australia dan Indonesia. Dalam kunjungan pekan lalu itu, Turnbull disambut oleh Chief Operating Officer Bukalapak Willix Halim, Chief Strategy Officer Bukalapak Teddy Oetomo, dan sejumlah karyawan Bukalapak yang pernah menempuh studi di Australia.
(Baca: Bukalapak hingga Tokopedia Tanggapi Wacana Pencantuman Pajak Impor)
Chief Operating Officer Bukalapak Willix Halim mengatakan bahwa sejak didirikan pada 2010, Bukalapak terus berupaya memberdayakan UMKM di Indonesia melalui teknologi.
“Kami memilih untuk fokus menciptakan berbagai produk teknologi dan program inovatif yang relevan untuk masyarakat umum (mass market) di Indonesia,” ujar Willix.
(Baca: Pemerintah Minta E-Commerce Cantumkan Pajak Impor di Harga Transaksi)
Adapun dalam kunjungan tersebut, tim Bukalapak dan Malcolm Turnbull berdiskusi mengenai dampak nyata dari produk teknologi dan program inovatif ciptaan Bukalapak. Salah satunya, Mitra Bukalapak yang kini telah menjangkau lebih dari 2 juta warung dan agen individu dan pasar online (marketplace) yang membuka akses pasar dalam dan luar negeri untuk usaha kecil Indonesia.
Tercatat, saat ini Bukalapak memiliki lebih dari 70 juta pengguna aktif, lebih dari 4 juta pelapak, dan lebih dari 2 juta warung serta agen di seluruh Indonesia.