Perusahaan penyedia layanan perjalanan berbasis online (Online Travel Agent/OTA) Traveloka mencatat, pemesanan tiket bus saat Lebaran 2019 meningkat 300% dibanding periode non-peak season. Berkaca dari tingginya minat terhadap layanan bus, Traveloka pun menggandeng Sinar Jaya.
Saat ini, Traveloka bermitra dengan lebih dari 110 perusahan otobus di Indonesia. CEO Transport Traveloka Caesar Indra mengatakan, layanan transportasi darat, khususnya bus mulai diminati oleh pengguna. “Hal ini menjadi pemicu bagi kami untuk menggandeng lebih banyak lagi perusahaan otobus,” katanya dalam siaran pers, Senin (24/6).
Gencarnya pembangunan infrastruktur jalan tol di Indonesia, menurut dia, menjadi salah satu aspek yang mendorong peningkatan jumlah pengguna moda transportasi darat. Data Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menunjukkan, penumpang bus naik setelah jalan Tol Trans Jawa resmi beroperasi.
(Baca: Pendapatan Traveloka dari Jual Tiket Pesawat ke Luar Negeri Naik 70%)
Karena itu, Traveloka memperluas kemitraannya dengan perusahaan otobus. “Tidak hanya berfokus pada kuantitas saja, kami juga menjaga kualitas dengan memastikan para mitra otobus Traveloka memiliki pelayanan terdepan,” kata dia.
Traveloka bermitra dengan Sinar Jaya karena memiliki jumlah armada dan cakupan rute lebih dari 200 tujuan di Jawa dan Sumatra. Traveloka mengklaim, perusahaannya menjadi platfrom pemesanan tiket secara online pertama di Indonesia yang menjual tiket resmi bus Sinar Jaya.
Direktur Sinar Jaya Rasidin Karyana optimistis, kemitraan dengan Traveloka bisa meningkatkan transaksi. Berdasarkan kajian internalnya, merek Sinar Jaya semakin dikenal karena kampanye pemasaran yang dilakukan Traveloka. Hal itu tercermin dari tingginya penjualan tiket bus Sinar Jaya di Traveloka pada periode awal kerja sama, terutama saat Lebaran 2019.
(Baca: Traveloka: Lonjakan Penjualan Tiket Pesawat Tak Setinggi Mudik 2018)
Sebelumnya, Head of Growth Management Traveloka Iko Putera menyatakan pertumbuhan penjualan tiket pesawat tidak akan setinggi mudik Lebaran tahun lalu yang mencapai 50%. "Tetap ada pertumbuhan dua digit, tetapi tidak sebesar tahun lalu," kata dia, pada pertengahan Mei lalu.
Ia menyampaikan, terjadi pergeseran penggunaan moda transportasi mudik dari jalur udara ke darat. Transaksi tiket kereta api dan bus melonjak masing-masing 30% dan 300%. Pangsa pasar penggunaan pesawat untuk mudik pun diperkirakan turun dari 70%-80% tahun lalu menjadi 65%-70% pada tahun ini.
Secara keseluruhan, Traveloka mencatat transaksi saat Lebaran 2019 meningkat delapan kali lipat dibanding periode yang sama tahun lalu. Tingginya harga tiket pesawat tak menyurutkan minat konsumen untuk berlibur dan menggunakan layanan perjalanan.
Public Relation Director Traveloka Sufintri Rahayu mencatat, permintaan layanan penginapan jarak dekat atau staycation meningkat saat Lebaran 2019. Namun, ia tidak menjelaskan rinci kenaikan permintaannya. “Transaksi (keseluruhan) naik delapan kali lipat saat Lebaran 2019,” kata dia.
(Baca: Mudik Lebaran, Traveloka Siapkan 400 Ribu Lebih Inventori Penginapan)