Transaksi di Traveloka Naik Delapan Kali Lipat Saat Lebaran 2019
Perusahaan penyedia layanan pejalanan online, Traveloka mencatat transaksi saat Lebaran 2019 meningkat delapan kali lipat dibanding periode yang sama tahun lalu. Tingginya harga tiket pesawat tak menyurutkan minat konsumen untuk berlibur dan menggunakan layanan perjalanan
Public Relation Director Traveloka Sufintri Rahayu mencatat, permintaan layanan penginapan jarak dekat atau staycation meningkat saat Lebaran 2019. Namun, ia tidak menjelaskan rinci kenaikan permintaannya. “Transaksi (keseluruhan) naik delapan kali lipat saat Lebaran 2019,” kata dia di Jakarta, kemarin (20/6).
Karena itu, menurut dia, kenaikan harga tiket pesawat tidak memengaruhi jumlah permintaan layanan di Traveloka secara signifikan. “Perusahaan kami secara bisnis, sangat baik dalam angka (pertumbuhan),” kata Sufintri.
(Baca: Traveloka Luncurkan 12 Fitur untuk Milenial Pemburu Kesenangan)
Ia melihat, saat ini konsumen mulai menggemari kegiatan liburan di dekat tempat tinggal. Salah satu caranya dengan menginap di hotel atau penginapan terdekat. Sebab, konsumen tetap bisa menikmati liburan meski waktunya singkat.
Saat ini, Traveloka pun fokus menggaet potensi di sektor rekreasi dan hiburan. Karena itu, Traveloka merilis layanan baru yakni Traveloka Experience. Sektor rekreasi dan hiburan dinilai sangat potensial.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, rata-rata biaya hiburan per kapita per bulan naik 31% sepanjang 2015 hingga 2017. Hal ini menunjukkan adanya pergeseran pola konsumsi ke arah leisure economy.
Pendapatan Traveloka dari Penjualan Tiket Pesawat
Traveloka mencatat, pendapatannya dari hasil penjualan tiket pesawat ke luar negeri naik 70% secara tahunan (year on year/yoy) pada Kuartal I-2019. Traveloka mencatat, pembelian tiket perjalanan ke luar negeri lebih banyak dibanding di dalam negeri.
Kenaikan pendapatan 70% itu pun dihitung dari penjualan tiket perjalanan ke Jepang, Korea Selatan, Inggris, Belanda, dan Perancis. Pencapaian itu belum menghitung penjualan tiket perjalanan dari Asia Tenggara ke Indonesia maupun lintas kota di Tanah Air.
Secara keseluruhan, CEO Transport Traveloka Caesar Indra mencatat, penjualan tiket pesawat naik hampir 30% dibanding Kuartal I-2018. “Meskipun industri lesu akibat harga tiket (pesawat) yang melonjak hampir dua kali lipat, aplikasi Traveloka masih menjadi pilihan masyarakat Indonesia,” ujar dia pada pertengahan Mei lalu.
(Baca: Lima Destinasi Wisata Halal versi Traveloka untuk Libur Lebaran)