Ditopang Permintaan Domestik, Transaksi Startup Aruna Naik 40%

Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Ilustrasi, aktivitas nelayan memilah ikan. Startup perikanan Aruna mengatakan selama pandemi corona transaksi di platformnya meningkat 40%.
12/8/2020, 19.27 WIB

Startup bidang kelautan dan perikanan Aruna melihat terjadinya perubahan pola permintaan hasil tangkapan laut di platform-nya selama pandemi virus corona atau Covid-19. Ekspor berkurang karena kendala penyaluran, sedangkan permintaan domestik terutama dari sektor rumah tangga meningkat.

"Permintaan lokal tercatat tumbuh 40% dan terlihat adanya perubahan komposisi pembeli selama pandemi corona," kata Chief Executive Officer (CEO) dan Co-Founder Aruna Farid Naufal Aslam dalam video conference, Rabu (12/8).

Ia menjelaskan sebelum pandemi corona permintaan domestik banyak datang dari sektor hotel, restoran, maupun bisnis lainnya. Sedangkan selama pandemi, permintaan banyak datang dari sektor rumah tangga.

Sebab hotel dan restoran banyak yang tutup, sementara sektor rumah tangga banyak membutuhkan ketersediaan pangan yang bisa menjaga kesehatan, salah satunya dari hasil tangkapan laut.

Dari tingginya permintaan pasar domestik untuk sektor rumah tangga, perusahaan kemudian berkolaborasi dengan marketplace lainnya. Langkah ini dilakukan untuk menjangkau langsung masyarakat yang membutuhkan ikan konsumsi.

Per 30 Juni 2020 Aruna mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 86 kali lipat dibandingkan tahun lalu, dengan jumlah mitra nelayan mencapai ribuan yang tersebar di 31 lokasi. Ke depan perusahaan akan terus memacu pendapatan dengan memperluas jangkauan lewat kemitraan.

Kemitraan akan terus didorong karena selain mampu memperbesar kapasitas, juga mampu mengangkat pendapatan nelayan mitra. Farid mengklaim pendapatan nelayan bisa meningkat tiga kali lipat setelah bergabung menjadi mitra, dibandingkan rata-rata pendapatan nelayan secara nasional.

Aruna kini menyalurkan produk perikanan dan hasil laut nelayan ke pasar ekspor di Asia Tenggara, Asia Timur, Amerika Utara, dan Timur Tengah, serta pasar domestik.

Tambahan amunisi untuk memperbesar kapasitas juga berhasil diraih Aruna, dengan masuknya dana segar sebesar US$ 5,5 juta atau Rp 81,2 miliar. Tambahan modal tersebut diperoleh dari East Ventures, AC Ventures, dan SMDV.

Aruna berencana menggunakan tambahan dana untuk memperkuat basis komunitas mitra nelayan. Salah satu caranya dengan memperluas jangkauan operasional ke lebih banyak daerah pesisir. Selain itu akan meningkatkan produktivitas nelayan melalui pelatihan dan edukasi tentang kualitas dan standardisasi produk.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan