Startup Digitalisasi UMKM BukuKas Raih Pendanaan Rp 133,6 Miliar

Google Play Store
Ilustrasi aplikasi BukuKas
19/8/2020, 15.13 WIB

Startup pengelola keuangan digital untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), BukuKas mengantongi pendanaan pra-seri A US$ 9 juta atau sekitar Rp 133,6 miliar. Dana segar ini akan digunakan untuk memperluas produk dan pasar di Indonesia.

Investasi tersebut dipimpin oleh Surge Sequoia India dan Saison Capital. Speedinvest, S7V, January Capital, Cambium Grove Capital, Alter VC, dan Taurus VC juga bergabung dalam putaran pendanaan ini.

Dengan tambahan modal itu, BukuKas telah mengumpulkan total pendanaan US$ 12 juta atau sekitar Rp 177,2 miliar. 

Co-Founder sekaligus CEO BukuKas Krishnan Menon mengatakan, pertumbuhan pengguna meningkat drastis sejak perusahaan hadir pada tahun lalu. Hanya, ia tidak memerinci peningkatan maupun jumlahnya.

"Sekitar 73% UMKM Indonesia saat ini berada di kota kecil, di luar tier 1. Kkami berkomitmen menjangkau mereka,” ujar Krishnan dikutip dari siaran pers, Rabu (19/8).

Ia juga mencatat bahwa produk dan layanan penunjang bisnis UMKM masih sedikit. Oleh karena itu, BukuKas berfokus membantu UMKM memantau dan mengatur arus kas secara efektif melalui aplikasi digital.

Selain itu, menyediakan solusi pembukuan guna mencatat penjualan, keuntungan, pengeluaran, serta utang piutang pelaku usaha. Ini bertujuan memperbaiki kinerja usaha UMKM.

BukuKas mengklaim, fitur-fitur di aplikasinya dapat membantu UMKM meningkatkan efisiensi biaya hingga 20%. Selain itu, menghemat waktu dua sampai empat jam per hari.

Saat ini, BukuKas telah bermitra dengan sekitar 800 ribu pelaku UMKM dan ritel. Sedangkan aplikasinya digunakan di lebih dari 700 kota di Indonesia. 

Dikutip dari TechInAsia, BukuKas telah melayani lebih dari 250 ribu pedagang per April. Total transaksinya mencapai US$ 150 juta atau sekitar Rp 2,2 triliun.

BukuKas berdiri pada Desember 2019. Perusahaan ini didirikan oleh Krishnan Menon dan Lorenzo Peracchione.

Reporter: Cindy Mutia Annur