Telkom Dikabarkan Kembali Bidik Investasi ke Gojek

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi. Gojek terakhir mendapat pendanaan pada awal Juni lalu dari Facebook, PayPal, Google, dan Tencent.
Editor: Agustiyanti
25/8/2020, 18.54 WIB

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dikabarkan bakal berinvestasi di aplikasi layanan on demand. Gojek. Perusahaan disebut tengah dalam pembicaraan untuk menyuntikan modal ke decacorn Tanah Air tersebut, menurut tiga orang sumber dari DealStreetAsia, Selasa (25/8).

Namun, hingga berita ini ditulis pihak Telkom Group belum menanggapi permintaan konfirmasi dari Katadata.co.id. 

Sementara itu, Perusahaan modal ventura besutan Telkom Group, MDI Ventures menegaskan pihaknya tak akan berinvestasi pada Gojek.  "MDI Ventures tidak tertarik di Gojek karena bukan target kami," ujar CEO MDI Ventures Donald Wihardja kepada Katadata.co.id, Selasa (25/8). 

Donald menjelaskan Gojek berada di luar target investasi MDI Ventures lantaran valuasi perusahaan yang sudah terlalu tinggi. "Gojek sudah di luar target venture capital, harus mencari private equity seperti TPG atau Warburg Pincus," jelasnya.

Meski demikian, ia tak menampik rencana investasi ke Gojek sempat dibahas oleh induk usaha. Namun, Donald mengaku tak mengetahui kelanjutan rencana tersebut. 

Gojek terakhir mendapat pendanaan pada awal Juni lalu dari Facebook, PayPal, Google, dan Tencent. Dalam pendanaan tersebut tidak disebutkan nilai dan seri pendanaan.

Pada Maret lalu, decacorn tersebut juga sempat mendapat pendanaan seri F senilai US$ 1,2 miliar atau sekitar Rp 17,486 triliun. Gojek tak mengungkap nama investor yang terlibat dalam pendanaan baru tersebut, tetapi Amazon disebut-sebut sempat bernegosiasi untuk terlibat dalam putaran pendanaan itu seperti dikutip dari Business Times.

Startup penyedia layanan on-demand ini menutup putaran pendanaan seri F pertama senilai US$ 1 miliar pada awal tahun lalu. Investor yang terlibat yakni Mitsubishi Motors Corporation, Mitsubishi Corporation, Mitsubishi UFJ Lease & Finance dan Visa, yang masuk pada Juli 2019.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur